Kabar24.com, SEMARANG--Badan Pengurus Daerah (BPD) Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (Ginsi) Jawa Tengah menargetkan nilai impor Jawa Tengah pada tahun ini naik 15 % dibandingkan tahun sebelumnya.
Ketua BPD Ginsi Jateng Budiatmoko mengatakan target ini ditetapkan seiring semakin banyaknya perusahaan asing yang merelokasi pabrik di Jawa Tengah. Dia berpendapat perusahaan-perusahaan yang pindah tersebut pasti membutuhkan bahan baku impor.
Lebih lanjut, dirinya menerangkan barang-barang yang diimpor di Jawa Tengah antara lain kapas sebanyak 15%, biji plastik (10%) dan tepung (7%). Sisanya merupakan impor barang acak dari berbagai kategori.
“Impor komoditas seperti kapas itu paling banyak didatangkan dari Amerika. Ada juga Australia. Biji plastik dari Timur Tengah dan terigu dari berbagai negara. Selain itu, nantinya di Jawa Tengah ini akan ada beberapa perusahaan asing yang tahun ini mendirikan pabrik di sini. Tentunya mereka pasti akan membutuhkan bahan baku yang banyak,” katanya, Rabu (25/2/2015).
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo memberikan sambutan positif kepada Ginsi yang membantu pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah. Namun, dia mengingatkan agar importir tidak mengimpor barang yang sudah diproduksi di Jawa Tengah karena akan mematikan industri lokal. Selain itu, dia meminta importir memperhatikan legalitas dan kualitas barang yang diimpor.