Bisnis.com, JAKARTA - Kendati sempat memanas setelah diungkitnya bantuan sosial Tsunami Aceh oleh Perdana Menteri Australia Tony Abbott, Indonesia tetap akan menjaga hubungan perdagangan dengan Negeri Kanguru itu.
Wakil Presiden Jusuf Kalla menuturkan eksekusi hukuman mati merupakan putusan Mahkamah Agung sesuai aturan hukum yang berlaku di Indonesia. Pemerintah, lanjutnya, akan menjalankan putusan hukum itu secara tegas. Ketegasan juga berlaku pada narapidana yang merupakan warga negara asing, termasuk dari Australia.
"Apa kurang tegas? Ndak ada tegas atau tidak tegas, biasa-biasa saja. Jalankan hukum saja," kata JK di kantor BKPM, Selasa (24/2).
JK menuturkan langkah diplomasi yang dilakukan pemerintah Australia untuk membatalkan eksekusi mati dua warganya yang tersangkut kasus narkoba 'Bali Nine' masih dalam batas wajar dan tidak akan mengganggu hubungan ekonomi kedua negara, seperti di bidang perdagangan.
"Lain kasusnya dengan Brasil, kalau Brasil menghina kita, Kalau Australia meminta-minta kita. Beda itu kan," ujarnya.
Menurut Wapres, hubungan perdagangan Indonesia-Australia akan berjalan seperti biasa. Apalagi, Australia merupakan salah satu mitra perdagangan strategis, misalnya untuk komoditas produk peternakan, seperti daging sapi.
"Biasa-biasa saja. Kalau Australia itu kita tidak impor sapi saja, bagaimana mereka kan? Tetapi kita susah juga di hotel tidak makan daging. Jadi harus dijaga hubungan dagang jalan terus seperti biasa, hukum jalan, ekonomi jalan, politik jalan, jangan dicampur-aduk," tuturnya.
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, total perdagangan Indonesia-Australia mencapai US$9,4 miliar pada 2013 dan US$9,89 miliar sepanjang Januari-November 2014. Pada 2013, nilai ekspor Indonesia ke Australia sebesar US$4,37 miliar, sedangkan impornya mencapai US$5,03 miliar.
JK: Hubungan Dagang RI-Australia Jalan Terus, dengan Brasil Beda
Kendati sempat memanas pasca diungkitnya bantuan sosial Tsunami Aceh oleh Perdana Menteri Australia Tony Abbott, Indonesia tetap akan menjaga hubungan perdagangan dengan Negeri Kanguru itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Ana Noviani
Editor : Yusuf Waluyo Jati
Topik
Konten Premium