Bisnis.com, JAKARTA - Wacana tes keperawanan sebagai syarat lulus Ujian Nasional di Jember, Jawa Timur, mengundang perhatian sejumlah media asing. Sejumlah portal berita mengkritik kebijakan ini.
Sejumlah media online seperti Asia One, News.com.au, Telegraph.co.uk dan Rocketnews24 mengulas kembali wacana tes keperawanan di Jember, Jawa Timur. Kedua portal berita ternama di Asia itu melaporkan berita ini lengkap dengan kritik tajam.
Seperti dilansir Asia One, kritikan datang dari wakil direktur Human Right Watch untuk Asia, Phelim Kine. Phelim menyebut rencana itu sebagai sesuatu yang mengerikan. “Secara tidak disadari, hal tersebut merupakan salah satu dari kekerasan terhadap wanita dan anak perempuan. Hal ini harus diakhiri,” ungkapnya.
Sedangkan situs berita Australia, News.com.au menurunkan berita berjudul Officials backflip after backlash over virgin test for high school girls.
Telegraph.co.uk bahkan mengaiktan wacana ini dengan isu tes keperawanan bagi polisi wanita (Polwan) di Indonesia.
Diberitakan Solopos.com sebelumnya, tes keperawanan sebagai syarat kelulusan sekolah ini diajukan oleh anggota DPRD Jember, Jawa Timur. Tahun 2013, hal serupa pernah terjadi juga di Sumatera Barat dan memicu kemarahan masyarakat Indonesia.
Pada saat itu rencana yang diusulkan yaitu untuk masuk Sekolah Menengah Atas (SMA), calon siswi harus melalui tes keperawanan terlebih dahulu.