Kabar24.com, JAKARTA--Politikus PDIP Effendi Simbolon menuding, selain Rini Soemarno dan Andi Widjajanto, masih banyak pihak di Istana yang disebutnya sebagai macan yang mempengaruhi Presiden Jokowi.
“Masih banyak lagi. Rini dan Andi itu hanya sebagian kecil. Maaf, tapi saya enggak bisa sebut lagi. Tapi yang harus diketahui, politik nasional itu menyeramkan. Mereka itu yang nyetir Jokowi,” kata Effendi di Kompleks Gedung Parlemen, Jumat (13/2/2015).
Jadi, menurutnya, tidak benar bahwa Megawati Soekarnoputri yang kerap memberikan pengaruh pada Jokowi.
“Asal tahu saja, saya kerap berbincang dengan Mega. Jika ingin ketemu Jokowi, Mega pun menyebut ingin bertemu Presiden. Bukan Pak Jokowi.”
Dalam hal ini, lanjutnya, Jokowi memang petugas partai, tapi setelah dilantik, Jokowi belum menjalankan kebijakannya sesuai dengan Nawa Cita.
“Tapi lebih ke paham liberal. Ya karena pembisik-pembisik yang liberal itu,” ujar Effendi.
Sejalan dengan pernyataan itu, Effendi juga tidak menampik adanya perselisihan antara Jokowi dan PDIP.
“Hubungan secara pribadi baik, tapi kalau ideologi bisa tidak baik. PDIP dengan ideologinya, Jokowi belum sepenuhnya menjalankan,” katanya.
Hal senada diungkap Hamka Haq, politikus sekaligus ketua ormas sayap PDIP lainnya.
“Jokowi sudah berusaha melepas baju merahnya setelah dilantik. Kebijakan tidak sesuai dengan konstitusi dan ideologi partai, yaitu Nawa Cita,” katanya.
Sementara itu, Pramono Anung juga menyiratkan pendapat serupa.
Pertemuan Jokowi dengan Puan Maharani, anak Megawati, memang berlangsung hangat dan penuh keakraban. “Cuacanya dingin, tapi suguhannya panas,” ujar Anung.