Bisnis.com, JAKARTA- Perdana Menteri Australia Tony Abbott berhasil meraih dukungan 61 dari 102 suara partainya dalam satu mosi tidak percaya yang nyaris membuatnya turun dari jabatannya sebagai perdana menteri Australia.
Pekan lalu para anggota Partai Liberal pendukung Abott memicu kehebohan politik setelah menyatakan niat mereka untuk menggelar mosi tidak percaya. Padahal, Abott baru berkuasa 17 bulan dengan janji ingin menciptakan “pemerintahan yang dewasa”.
Voting itu sendiri berlangsung dalam sebuah pertemuan partai sebagaimana dikutip CNN.com, Senin (9/2/2015).
Sebanyak 39 anggota dari Partai Liberal yang memilih menentang Abbott. Mereka menggunakan kritikan publik yang deras terhadap Abbott sebagai alasan untuk melakukan mosi tak percaya. Abott dinilai telah membuat lawannya, Partai Buruh, memimpin dalam poling.
Sebagai lawan politik, Partai Buruh memimpin suara hingga 57%. Sedangkan Partai Liberal hanya mendapatkan 43%. Angka tersebut dianggap berpengaruh dalam sistem politik Australia yang hanya memiliki dua partai itu.
Kepada lawan politiknya di partainya sendiri, Abbott meminta diberi waktu enam bulan ke depan demi mendongkrak popularitas partai. Dia pun bersikeras akan memenangkan Pemilu Australia pada 2016 melawan Bill Shorten dari Partai Buruh.