Bisnis.com, BALIKPAPAN—Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan memprediksikan laju inflasi Balikpapan akan menurun seiring dengan berkurangnya efek administered price dari fluktuasi harga BBM bersubsidi.
“Dengan turunnya efek administered price, kami prediksikan penyumbang laju inflasi itu kelompok volatile food. Kalau Balikpapan mungkin akan turun dari inflasi sebelumnya, yaitu 1,69%,” tutur Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan Suharman Tabrani kepada wartawan.
Menurutnya, kondisi ketergantungan Kota Balikpapan dengan pasokan sayur mayur dari luar lah yang membuat volatile food seringkali memberikan andil terbesar dalam laju inflasi. “Volatile food ini kan seasonal sekali dan terpengaruh juga dengan kelancaran distribusi,” lanjutnya.
Oleh karena itu, pihaknya berupaya menekan laju inflasi dengan memastikan ketersediaan volatile food seperti bawang merah dan cabai dengan mengadakan penanaman di lahan-lahan tidur di Balikpapan dan sekitarnya.
Selain itu, pihaknya juga membagikan 10.000 bibit cabai untuk petani binaan Bank Indonesia dan anggota PKK. Dengan langkah tersebut, diharapkan masyarakat dapat menanam sendiri bibit cabai untuk memenuhi kebutuhan.
“Mungkin tidak akan memenuhi semua kebutuhan, ya. Tapi setidaknya itu dapat memenuhi kebutuhan mereka masing-masing,” tukasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google
News dan WA Channel