Kabar24.com, JAKARTA – Pemerintah China kembali menyatakan keberatannya kepada Amerika Serikat karena menerima pemimpin spiritual Tibet, Dalai Lama.
Sikap ini muncul setelah Presiden AS Barack Obama menjamu sang peraih Nobel Perdamaian itu dalam sebuah upacara keagamaan di Washington, Kamis (5/2/2014) waktu setempat.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Hong Lei mengatakan sikap AS itu merupakan bentuk campur tangan terhadap urusan dalam negeri China.
“Dalai Lama mencari dukungan asing untuk merealisasikan ambisi politiknya dan ini tidak akan pernah berhasil,” katanya saat jumpa pers di Beijing, Jumat (6/2/2014).
Selama ini, pemerintah China khawatir atas aktivitas Dalai Lama karena menginsirasi pejuang kemerdekaan Tibet. Dalai saat ini tinggal di tempat pengasingannya di Dharamsala, India.
Obama berbicara ihwal pentingnya kebebasan beragama pada sarapan doa tahunan di Washington. Dalai Lama yang turut hadir dalam kesempatan itu dikabarkan tidak sampai melakukan kontak muka dengan sang presiden.
Pada akhir Februari 2014, Obama sempat berbincang dengan Dalai Lama—yang oleh pemerintah China dijuluki “serigala berbulu domba”—juga di Washington. Kala itu, negara Komunis tersebut bahkan mengingatkan AS akan potensi rusaknya hubungan baik kedua negara.