Bisnis.com, JAKARTA—Ratusan ribu orang menggelar aksi unjuk rasa di wilayah Chechnya untuk memprotes publikasi kartun Nabi Muhammad oleh majalah Charlie Hebdo yang dinilai pemimpin negara itu sebagai cara yang vulgar dan tidak bermoral.
Aksi itu diramaikan dengan pidato pro-Islam dan anti-Barat oleh pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov sambil menerikkan ucapan "Allahu Akbar" di tengah lautan manusia di Ibu Kota, Grozny. Bahkan, Kadyrov menyatakan siap mati untuk membela Nabi.
Sebagian dari mereka membawa spanduk bertuliskan "I love my Prophet Mohammad."
Aparat keamanan menjaga aksi tersebut dengan menggunakan sejumlah helikopter.
President Vladimir Putin ikut mendukung aksi yang ditayangkan secara langsung di televisi milik pemerintah.
Padahal, sebelumnya Kremlin melarang aksi serupa di Mokow.
"Jika diperlukan kami rela mati untuk menghentikan siapa pun yang menghina Nabi,” ujar Kadyrov sebagaimana dikutuip CNN.com, Selasa (20/1/2015).
Menurutnya, wartawan dan politisi Eropa telah menyalahgunakan kebebasan berpendapat dan demokrasi menjadi sesuatu yang vulgar untuk menghina keyakinan yang dianut oleh ratusan juta orang.
Sebelumnya Charlie Hebdo mempublikasikan kartun Nabi Muhammad yang tengah menangis pada halaman depan majalah tersebut.
Selengkapnya, silakan klik CHARLIE HEBDO Terbitkan Kartun Nabi Muhammad Menangis.