Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EKSEKUSI TERPIDANA MATI: Inilah Permintaan Terakhir Rani Sebelum Dieksekusi

Salah seorang terpidana mati, Rani Andriani alias Mellisa Aprillia ingin dimakamkan di samping makam ibundanya di Cianjur, Jawa Barat, setelah menjalani eksekusi.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Kabar24.com, JAKARTA— Salah seorang terpidana mati, Rani Andriani alias Mellisa Aprillia ingin dimakamkan di samping makam ibundanya di Cianjur, Jawa Barat, setelah menjalani eksekusi.

SIMAK: Eksekusi 6 Terpidana Mati Dilaksanakan Sekaligus

"Saya mengunjungi (terpidana mati) yang perempuan, kondisinya sehat. Dia puasa 40 hari," kata rohaniwan pendamping terpidana mati yang akan menjalani eksekusi, K.H. Hasan Makarim saat ditemui di Dermaga Wijayapura, Cilacap, Jawa Tengah, Kamis  (14/1/2015)siang.

Hasan mengatakan itu kepada wartawan usai mengunjungi para terpidana mati yang menjalani masa isolasi di Lembaga Pemasayarakatan Besi, Pulau Nusakambangan.

Menurut dia, terpidana mati atas nama Rani Andriani alias Mellisa Aprillia yang baru dipindah dari Tangerang ke Nusakambangan pada hari Rabu (14/1/2015) itu mengaku akan menjalani puasa sampai selesai.

Saat ditanya mengenai kemungkinan Rani menyampaikan suatu keinginan atau keluhan, dia mengatakan bahwa yang bersangkutan minta dimakamankan di sebelah makam ibunya.

"Yang paling penting dia dimakamkan di sebelah ibunya di Cianjur, Jawa Barat," kata Koordinator Pesantren Warga Binaan Pemasyarakatan se-Nusakambangan itu.

Lebih lanjut, dia mengaku hanya mendampingi dua terpidana mati yang beragama Islam, yakni Rani Andriani dan Namaona Denis yang berkewarganegaraan Nigeria.

Menurut dia, kondisi Namaona Denis juga dalam kondisi sehat namun yang bersangkutan belum menyampaikan keinginannya sebelum menghadapi eksekusi.

Selain Rani dan Denis, kata dia, di ruang isolasi Lapas Besi juga terdapat tiga terpidana mati lain yang juga akan segera menjalani eksekusi. Oleh karena tiga terpidana mati itu tidak beragama Islam, dia tidak melakukan pendampingan rohani terhadap mereka.

"Tiga terpidana lainnya ada yang Katolik dan Budha. Saya hanya kepada yang Muslim saja," kata dia yang juga Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Cilacap.

Dikatakan, bahwa pendampingan rohani itu akan terus dilakukan sampai selesai. Akan tetapi, dia tidak menyebutkan kapan pendampingan itu akan berakhir. (Kabar24.com)

BACA JUGA:

CALON KAPOLRI TERSANGKA: Ada Perpecahan di Antara KPK-Polri?

CALON KAPOLRI TERSANGKA: Bola Panas di Tangan Jokowi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Editor
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper