Kita menyaksikan ternyata masukan informasi dari para nelayan di sekitar Selat Karimata sangat bermanfaat dalam upaya tim SAR gabungan mencari pesawat Airasia. Sebelumnya tim SAR hanya terpaku pada perairan sekitar Belitung.
Sungguh kejadian pencarian ini menjadikan pelajaran berharga bagi tim SAR kita yang dikoordinasikan oleh Basarnas. Ke depannya, Basarnas tidak boleh terpaku hanya pada satu titik dugaan jatuhnya pesawat tetapi juga menganalisis adanya kemungkinan pesawat jatuh ke arah lain.
Masukan para nelayan termasuk dua-tiga nelayan yang langsung diwawancara TVOne tentu merupakan masukan berharga bagi Basarnas. Namun, menurut saya, Kepala Basarnas tidak menangkap masukan-masukan ini selama beberapa kali konperensi persnya.
Padahal tanpa masukan dari nelayan tidak mungkin tim SAR bisa mendapatkan hasil yang lebih baik seperti sekarang ini. Oleh karena itu, tidak ada salahnya Kepala Basarnas agar lebih peduli untuk mengucapkan terima kasih secara langsung atas masukan-masukan nelayan tersebut dan mereka nantinya patut diberikan penghargaan atas upayanya membantu tim SAR.
Di samping itu seperti kita ketahui melalui wawancara jarak jauh TVOne bahwa para nelayan sebenarnya sejak Minggu pagi jam 7-an, tepat ketika pesawat Airasia tersebut dinyatakan hilang, telah melihat dan mendengar pesawat dan suara dentuman di sekitar mereka.
Hanya sayangnya, momen ini tidak segera diberitahu kepada pihak berwenang sehingga agak telat diterima info ini kepada Basarnas.
Andaikata mereka langsung memberitahukan tim SAR dan lalu ditindaklanjuti segera maka mungkin saja hasilnya bisa lebih baik.
Sekarang tim SAR harus bergerak cepat 24 jam dan tidak perlu menghentikan upaya pertolongan pada malam hari karena tim penolong berpac dengan waktu. Jangan mengabaikan hal-hal di luar dugaan yang mungkin saja bisa terjadi atas izin Allah, misalnya masih ada penumpang yang selamat.
Pengirim:
Aries Musnandar
Malang, Jawa Timur