Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS Peringatkan Warganya di Surabaya: Kata JK, Itu Hak Mereka

Wakil Presiden Jusuf Kalla tak mempersoalkan langkah Kedutaan Besar AS mengirimkan peringatan keamanan bagi warga AS yang berdomisili dan berkunjung ke Surabaya, Jawa Timur.
Jusuf Kalla
Jusuf Kalla

Kabar24.com, JAKARTA--Wakil Presiden Jusuf Kalla tak mempersoalkan langkah Kedutaan Besar Amerika Serikat yang mengirimkan peringatan keamanan bagi warga AS yang berdomisili dan berkunjung ke Surabaya, Jawa Timur.

Menurut JK, semua negara berhak untuk memberikan peringatan keamanan kepada warga negaranya, termasuk yang ada di Indonesia.

"Terserah saja. Mungkin itu laporan intelijennya‎. Bagi kita tak ada soal, itu hak mereka, sama seperti hak kita beri travel warning untuk masyarakat kita," tuturnya di kantor Wapres, Senin (5/1).

JK menilai tidak ada keadaan darurat keamanan di Indonesia, khususnya Surabaya sehingga status dari Kedubes AS dinilai tidak perlu dirisaukan.

"Ada ribut enggak? Yang ribut paling hanya Air Asia itu luar biasa. Yang susah saja kita laksanakan gampang. Bagaimana yang lain?" katanya.

Pada Sabtu (3/1), Kedubes AS untuk Indonesia mengeluarkan peringatan keamanan bagi warga Amerika yang ada di Surabaya. Alasannya, pihak Kedubes AS memandang adanya potensi ancaman terhadap hotel dan bank terkait dengan Amerika Serikat di Surabaya, Indonesia.

Sebelumnya, Mantan Kepala Badan Intelijen Negara Jenderal (Purn) A.M Hendropriyono menganalisa peringatan bahaya yang dikeluarkan Kedubes AS di Indonesia berkaitan dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang melibatkan warga Indonesia.

"Itu kan kaitannya sama kegiatan ISIS. Karena itu maka dalam rumusan analisa ancaman itu kewaspadaan terhadap ISIS masih mengemuka, itu bukan karena ada travel warning dari Amerika atau lainnya," katanya seusai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Senin (5/1).

Tetapi, lanjutnya, ancaman itu masih dianalisa lebih dalam untuk mengetahui kebenarannya. Yang jelas bahwa ISIS yang saat ini berubah nama menjadi IS masih mengemuka sebagai ancaman ke depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ana Noviani
Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper