Bisnis.com, JAKARTA - Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Istana Negara Jumat (2/1/2015) berlangsung secara kenegaraan dimana sebelum dimulai, presiden dan tamu undangan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Susunan acara yang telah disiapkan oleh protokoler disusun rapih mulai dari pembacaan ayat suci al-quran, pembacaan sari tilawah, hikmah Maulid Nabi, sambutan Menteri Agama, Sambutan Presiden hingga pembacaan doa penutup.
Ayat suci al-quran dibacakan oleh qori terbaik 1 MTQ ke-22 2013 di Bangka Tengah Bangka Belitung Sri Subhiyah, pembacaraan sari tilawah Mulyadi Aziz dari RRI Jakarta, hikmah maulid nabi oleh Sekretaris Pengurus Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, dan pembacaan doa oleh Ketua Umum Ikatan Khatib Dewan Masjid Indonesia Hamdan Rasyid.
Presiden mengatakan bahwa dalam peringatan Maulid Nabi di Istana Negara sudah mewakili organisasi massa berbasis islam Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama.
"Tadi sebetulnya sudah komplit, lengkap apa yang disampaikan H Abdul Mu'ti dan juga dari Menteri Agama pak Lukman Hakim dari NU. Kalau sudah komplit, saya mau menyampaikan apalagi," kata Jokowi sedikit berkelakar.
Jokowi yang mengenakan kemeja batik lengan panjang berwarna kombinasi cokelat dan putih melanjutkan, bahwa intinya sangat perlu meneladani tindakan nabi Muhammad. Meskipun tidak mudah, tetapi Jokowi yakin masyaraka Indonesia bisa melakukannya.
"Kalau kita bisa meneladani Nabi Muhammad SAW dalam gaya hidup sehari-hari kita, saya yakin Indonesia bisa menjadi negara besar, makmur dan sejahtera," kata Jokowi seperti dikuti dari website setkab.go.id, Sabtu (3/1/2015).
Presiden Jokowi menghimbau perlunya membangun tatanan peradaban Islam yang peduli, tatanan peradaban Islam yang menebarkan perdamaian. tatanan peradaban Islam yang menebarkan keadilan dan toleransi.
Dalam kesempatan itu hadir Ibu Negara Iriana Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Ibu Mufidah Jusuf Kalla. Selain itu Ketua MA M. Hatta Ali, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, Menteri Agama Lukman Hakim Saefudin, para menteri Kabinet Kerja, dan para duta besar negara sahabat.