Bisnis.com, BEIJING – Pemerintah Kota Beijing, China, punya solusi jitu untuk memenuhi kebutuhan air. Dua belas tahun lalu, pemerintah setempat meluncurkan Proyek Pengalihan Air Selatan ke Utara.
Hasilnya sudah dapat dinikmati oleh warga Ibukota China itu mulai hari ini, Sabtu (27/12/2014). Dilansir kantor berita Xinhua, air yang tiba tersebut berasal dari Sungai Hanjiang, anak Sungai Yangtze—kali terbesar di Negeri Panda. Air tersebut melewati rute sepanjang 1.200 km dan waktu tempuh 15 hari.
Kepala Proyek, E Jingping, mengklaim pengiriman air dari selatan itu berdampak positif bagi lingkungan, ekonomi, dan sosial. Tahun depan akan dikirim 800 juta meter kubik air dan volume ideal sebesar 1 miliar meter kubik.
Beijing mengonsumsi 3,6 miliar meter kubik air per tahun. Kebutuhan perkapita air di kota itu ditaksir 1/80 dari rata-rata dunia.
Namun, beberapa kalangan menilai pengiriman tersebut belum benar-benar dapat mengatasi masalah air di Beijing. Pakar ilmu air, Xu Xinyi, mengatakan Beijing dan daerah yang dilalui rute air harus lebih mempromosikan konservasi air di sektor industri, pertanian, dan pemerintahan.
Wali Kota Beijing Wang Anshun pun berjanji mempromosikan upaya konservasi air untuk membatasi pemborosan.