Bisnis.com, JAKARTA-- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Presiden Joko Widodo (Jokowi), ketika masih menjabat Gubernur DKI Jakarta, bercita-cita mewujudkan Jakarta Baru.
Jakarta Baru menjadi jargon kampanye Jokowi-Ahok saar Pilgub DKI Jakarta tahun 2012. Sesuai dengan jargon itu, keduanya ingin mengubah Jakarta menjadi lebih baik dibanding sebelumnya. Misalnya, merelekosi warga yang tinggal di bantaran Kali Ciliwung, dan kali lain demi mencegah banjir.
Hal ini dilakukan dengan membuat kampung deret, membangun waduk dan taman. Pedagang kaki lima juga ditata dengan membuat lokasi binaan, membuat waduk dan taman. Di sektor budaya, Jokowi-Ahok, menggelar Festival Keraton yang dihadiri kerajaan/ kesultanan dari dalam dan luar negeri, Malam Muda Mudi, dan lain-lain.
Pemerintahan bersih pun dibangun dengan sistem lelang jabatan, pengadaan barang secara lelang, pelayanan terpadu satu atap. Setelah Jokowi menjadi Presiden, tugas mewujudkan Jakarta Baru itu kini diembang Ahok bersama Wagub DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.
Demi mewujudkan Jakarta Baru itu ada beberapa komentar “tajam” Ahok terhadap pegawai di lingkungan Pemprov DKI Jakarta. Berikut 5 komentar “tajam” Ahok tersebut: