1.Siap Mati Demi Jakarta Baru
Saat menggelar dialog tentang Kepemimpinan dan Pembangunan DKI Jakarta bersama ratusan pelajar SMA Santa Laurensia, Tangerang, di Balai Agung, Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (18/12/2014), Ahok menceritakan suka dukanya selama memimpin DKI Jakarta.
Dikatakan, untuk memimpin Jakarta tidak perlu modal kepintaran, melainkan keberanian. Keberanian dibutuhkan seorang pemimpin di Jakarta untuk mengeksekusi setiap kebijakan demi mewujudkan Jakarta Baru.
Ahok siap mati demi tugas membenahi Jakarta. Sebab, bagi dirinya lebih baik mati saat menunaikan tugas daripada mundur dan dikenang sebagai seorang pemimpin yang gagal dan pengecut. Meski memimpin Jakarta penuh risiko, Ahok mengaku tidak merasa terbebani. Sebab, dia memiliki satu tujuan yakni melayani, bukan untuk meraih kekuasaan atau jabatan.