Bisnis.com, BALIKPAPAN—Dinas Kesehatan Kota Balikpapan menyatakan terjadinya tumpang tindih antara penerima Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Penerima Bantuan Iuran (PBI) jaminan kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Dyah Muryani mengatakan tumpang tindih data penerima antara dua program tersebut telah terjadi pada beberapa rumah sakit dan puskesmas.
“Jadi yang ditunjukkan pertama kali itu KIS, setelah didata baru ketahuan kalau dia juga terdaftar dalam PBI-nya BPJS,” ujarnya, Senin (8/12/2014).
Dia mengaku akan berkoordinasi dengan BPJS Kesehatan untuk memerjelas peruntukan dan penerima KIS di Kota Balikpapan. Selain itu, dia juga meminta warga yang menerima dua program bantuan tersebut untuk memilih salah satu program agar data penerima tidak tumpang tindih dan bantuan dapat diberikan kepada pihak lain yang memerlukan.
Menurutnya, apabila masyarakat lebih menghendaki program KIS karena layanannya lebih luas dan komprehensif, maka sebaiknya masyarakat penerima KIS tak lagi memanfaatkan bantuan PBI dari BPJS.
“Enggak boleh memakai dua bantuan. Lagipula buat apa memakai dua-duanya? Kan enggak berguna juga,” ujarnya.