Bisnis.com, JAKARTA--Pemerintah menargetkan dana pinjaman China sebesar US$85 juta untuk pembangunan jalan tol Manado-Bitung sepanjang 12,5 kilometer yang menjadi porsi pemerintah bisa dicairkan pada bulan ini.
Direktur Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) Djoko Murjanto mengatakan pencairan dana pinjaman itu saat ini tinggal menunggu perizinan dari Pemerintah China.
"Begitu persetujuannya keluar, dana pinjaman itu akan langsung cair sebesar US$85 juta," kata Djoko di Jakarta, Kamis (4/12).
Menurutnya, begitu pinjaman China itu cair, pemerintah akan segera mengalokasikannya untuk melanjutkan pembangunan tol Manado-Bitung yang menjadi porsi pemerintah. Saat ini, sambungnya, pemerintah telah mengerjakan pembangunan tol Manado-Bitung sepanjang 600 meter dengan menggunakan anggaran dari APBN Rp44 miliar.
Djoko menjelaskan, progress pembebasan lahan untuk Manado-Bitung seksi I hingga saat ini sudah mencapai 83% dan apabila ditotal secara keseluruhan maka progress pembebasan lahan tol tersebut baru mencapai 33%.
Menurutnya, proses lelang investasi rencananya baru akan dilakukan pada tahun depan, karena masih menunggu proses pembebasan lahan yang dilakukan pemerintah dan menunggu diselesaikannya pembangunan fisik yang menjadi porsi pemerintah.
Berdasarkan hasil studi kelayakan, sambungnya, pembangunan jalan tol Manado-Bitung ini dinilai layak secara ekonomi tetapi tidak layak secara finansial. Sehingga, pemerintah memutuskan untuk memberikan dukungan berupa konstruksi untuk jalan tol sepanjang 12,5 kilometer dengan menggunakan pinjaman China sebesar US$85 juta agar jalan tersebut menjadi layak secara finansial dan menarik banyak minat investor.
Selain itu, dia mengungkapkan upaya pemerintah mempercepat pembangunan jalan tol Manado-Bitung yang menjadi bagian dari Trans Sulawesi ini dilakukan untuk meratakan pertumbuhan ekonomi di wilayah timur. Apalagi, volume kendaraan di kawasan Manado hingga Airmadidi sudah cukup padat dan membutuhkan adanya jalan bebas hambatan untuk mengurai kepadatan di kawasan tersebut.
Sementara itu, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Kementerian Pu-Pera, Achmad Gani Ghazaly mengatakan pihaknya menargetkan proses lelang investor untuk pengerjaan seksi II Airmadidi-Bitung sepanjang 25,5 kilometer akan dilaksanakan pada tahun 2015.
Proses lelang investor untuk seksi II, lanjutnya, baru bisa dilaksanakan pada tahun depan karena progres pembebasan lahannya masih relatif kecil. Proses lelang, sambungnya, baru bisa dilaksanakan kalau progres tanahnya sudah mencapai 75%.
Berdasarkan data Ditjen Bina Marga, tercatat progress pembebasan lahan pada Manado-Bitung sudah mencapai 33%. Namun, pemerintah telah melaksanakan groundbreaking untuk ruas tol yang menjadi porsi pemerintah pada seksi I Manado-Airmadidi sepanjang 12,5 kilometer.
Gani mengungkapkan jalan tol Manado-Bitung ini merupakan salah satu tol yang akan pelaksanaan lelang investasinya ditargetkan bisa dilaksanakan pada tahun depan bersama dengan tiga ruas lainnya yaitu Pandaan-Malang, Balikpapan-Samarinda dan Pasirkoja-Soreang.
"Biaya investasi keempat ruas tol ini diperkirakan mencapai Rp17,6 triliun, dan proses lelang baru akan dilaksanakan setelah progress pembebasan lahannya mencapai 75%," tuturnya.
Tol Manado-Bitung: Pinjaman China US$85 Juta Cair Akhir 2014
Pemerintah menargetkan dana pinjaman China sebesar US$85 juta untuk pembangunan jalan tol Manado-Bitung sepanjang 12,5 kilometer yang menjadi porsi pemerintah bisa dicairkan pada bulan ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Fitri Sartina Dewi
Editor : Rustam Agus
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
2 jam yang lalu
Deretan Kader Gerindra yang Duduk di Jabatan Strategis BUMN
4 jam yang lalu