Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ASPIRASI ANDA: Gabungan Pengusaha Konstruksi Apresiasi Penaikan Harga BBM

Gabungan Pengusaha Konstruksi Indonesia (Gapensi) mengapresiasi cara pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). Gapensi sangat mengapresiasi cara Presiden dan Wakil Presiden mengambil keputusan menaikkan BBM.
  Gapensi mengapresiasi cara pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak. /
Gapensi mengapresiasi cara pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak. /

Gabungan Pengusaha Konstruksi Indonesia (Gapensi) mengapresiasi cara pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). Gapensi sangat mengapresiasi cara Presiden dan Wakil Presiden mengambil keputusan menaikkan BBM.

Gapensi menilai pemerintah telah mengambil keputusan yang tepat dan dampak sosalnya rendah serta berlangsung cepat, tidak disangkasangka. Keputusan ini paling murah biayanya serta efisien, sangat cepat dan menutup peluang bagi aksi spekulan BBM.

Gapensi mengamati, kenaikkan BBM kali ini tidak membuat inflasi naik berkali-kali lipat seperti sebelumnya. Pada pemerintahan sebelumnya, akibat, kajian kenaikkan BBM terlalu lama menimbulkan inflasi berlipat-lipat serta keresahan berlarut-larut. Gapensi memperkirakan, dampak BBM atas biaya produksi pada kisaran 3%-4%. Biaya ditribusi juga kami perkirakan naik 30% dari total komponen biaya industri sekitar 2%.

Namun, kali ini, Gapensi menilai selain faktor masyarakat lebih siap, pemerintah juga memiliki manajemen isu yang baik sebelum menaikkan BBM. Manajemen isu pemerintah bagus, dipercaya, dan tegas. Ini yang bikin publik jauh lebih tenang.

Gapensi menilai perekonomian nasional akan menunjukan tren positif ke depan bila pemerintah mampu membuktikan pengalihan dana subsidi BBM berdampak pada perbaikkan dan pembangunan infrastruktur.

Meski demikian, Gapensi mengakui, semua pihak belum dapat berharap banyak dari perolehan dana subsidi ini. Selain itu, pemerintah akan banyak mengalokasikan untuk pendidikan dan kesehatan, dana untuk infrastruktur masih sangat besar kebutuhannya.

Dalam lima tahun ke depan negara ini membutuhkan dana infrastruktur sebesar Rp6.000 triliun, kalau target kita mau tumbuh 7% ekonominya. Itupun, dengan catatan bila didukung oleh tuntasnya masalah bottleneck untuk investor seperti perizinan dan pembebasan lahan.

Pengirim
Andi Rukman Karumpa
Sekretaris Jenderal Gapen

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Setyardi Widodo
Sumber : Bisnis Indonesia edisi 20/11/2014
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper