ASPIRASI ANDA: Menanti Kepedulian Kemenkes untuk HIV dan AIDS

Hampir satu bulan setelah Presiden Joko Widodo membentuk kabinet kerjanya, beberapa menteri mulai menampilkan gebrakan perubahan yang membawa harapan baru bagi rakyat.

Namun, belum terdengar gebrakan dari Menko bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani dan Menteri Kesehatan Nila Moeloek untuk menanggulangi HIV dan AIDS di Indonesia.

Menko bidang PPM yang merupakan pengganti dari Menkokesra merupakan Ketua dari Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN), sedangkan Menkes adalah Wakil ketua KPAN. Kedua menteri ini mempunyai tanggung jawab dan peran besar dalam mencapai tujuan menahan dan membalikan laju epidemi HIV di Indonesia.

Epidemi HIV terus meningkat dan memprihatinkan. Berdasarkan laporan triwulan kedua 2014 Kementerian Kesehatan mulai Januari sampai dengan Juni 2014 terdapat 15.534 kasus HIV baru dan 1.700 kasus lainnya sudah dalam stadium AIDS.

Pada peringatan emas Hari Kesehatan Nasional, kami ingin sekali mendengar visi dan gebrakan dari Menteri PPM dan Menkes dalam menghadapi epidemi HIV di Indonesia. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan segera diantaranya integrasikan komponen pembiayaan layanan pengobatan bagi ODHA dalam JKN, tata ulang regulasi obat-obatan dan alat kesehatan.

Di peringatan emas Hari Kesehatan Nasional, pengidap HIV meminta pemerintahan Kabinet Kerja mampu mewujudkan penanggulangan HIV dan AIDS yang komprehensif, mandiri, berkualitas dan tidak mendiskriminasi ODHA.

Pengirim
Aditya Wardhana
Executive Director dari LSM Indonesia AIDS Coalition