Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia Maksimalkan Kerjasama Investasi Dengan China

Kamar Dagang dan Industri atau Kadin Indonesia menilai kerjasama perdagangan dan investasi antara Indonesia dan China masih menyisakan ruang yang luas untuk meningkatkan kemanfaatan bagi Indonesia yang belum terpenuhi.

Bisnis.com,SEMARANG--Kamar Dagang dan Industri atau Kadin Indonesia menilai kerjasama perdagangan dan investasi antara Indonesia dan China masih menyisakan ruang yang luas untuk meningkatkan kemanfaatan bagi Indonesia yang belum terpenuhi.

Dalam rangkaian APEC 2014 di Beijing, Kadin Indonesia menginiasi acara Forum Bisnis bersama para pelaku usaha China. “Sekarang Indonesia perlu berusaha mendapatkan kemanfaatan kerjasama regional maupun bilateral secara optimal bagi kemakmuran rakyat, seperti dengan China yang sebenarnya hubungan kerjasamanya sudah terjalin lama,” kata Ketua Umum Kadin Indonesia Suryo Bambang Sulisto dalam rilisnya, Selasa (11/11/2014).

Suryo mengatakan kerjasama regional Asean juga terus berkembang secara vertikal maupun horizontal. Secara vertikal pada tahun 2015 nanti akan diberlakukan Asean Economic Community, sedangkan secara horizontal kerjasama antara ASEAN dengan negara-negara lain terus berkembang. Selain dengan China, Asean juga mendapat lamaran kerjasama dengan Jepang, Korea, India, Uni Eropa, Australia dan juga dengan Amerika Serikat.

Kadin Indonesia, kata dia, akan melakuan upaya-upaya serta melakukan orientasi kerjasama dengan negara lain, khususnya dengan China yang dinilai cukup strategis.  

“Adanya keinginan Pemerintah China membangun Jalan Sutera Abad 21 kita menyambut baik sebagai dorongan untuk mempercepat visi Indonesia sebagai Negara Maritim,” kata Suryo. Sebagaimana diketahui Jalan Sutera di  masa lalu membentang dari daratan China ke laut di Asia Tenggara, termasuk lautan di kepulauan nusantara.

Ke depan, pihaknya mengharapkan agar kerjasama antara Indonesia dan China harus lebih produktif, seimbang dan sejajar. Senada dengan Suryo, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengatakan bahwa kerjasama diantara kedua negara harus saling menguntungkan dan memperhatikan kualitas. 

Jokowi mengatakan, kerjasama diantara Indonesia dengan China dilakukan untuk mempercepat pembangunan. Dia pun mengatakan akan membangun 24 pelabuhan yang tersebar di daerah-daearah Indonesia. Selain itu peluang untuk investasi lainnya adalah pembangunan powerplant karena daerah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan lainnya masih kekurangan listrik.

“Di power plant ada masalah perizinan dan pembebasan lahan. Dulu perizinan mengurus power plant bisa mencapai 2 tahun, 4 tahun bahkan 6 tahun. Ini masalah besar yang harus diselesaikan, kita akan ada kantor perizinan one stop service untuk investasi,” kata Jokowi.

Hingga saat ini, lanjut dia, masih ada defisit neraca perdagangan yang besar karena impor minyak masih tinggi sehingga ke depan Indonesia akan mencoba menaikkan lifting produksi minyak. Sementara untuk hasil pertambangan, Indonesia akan menjual barang dengan minimal setengah jadi dan barang jadi.

Sementara itu, pada acara yang dihadiri 170 pengusaha Indonesia dan 150 pengusaha China tersebut, telah ditandangani 12 Memorandum of Understanding (MoU) kerjasama di berbagai sektor seperti logistik, transportasi, pertambangan, energi, industri gula tebu dan kawasan industri.

BACA JUGA

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Khamdi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper