Bisnis.com, BALIKPAPAN - Pemerintah Kota Balikpapan siap menjalankan program Kartu Indonesia Sehat yang telah diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Dyah Muryani mengatakan pihaknya tak memiliki masalah mengenai data-data warga penerima kartu tersebut.
“Kalau misalnya mau dibagikan ya kami siap saja. Data-data penerimanya tinggal disamakan saja dengan penerima bantuan iuran [PBI] Dinas Sosial,” katanya kepada Bisnis, Jumat (7/11/2014)
Selain mensinkronkan dengan data PBI, Dyah mengaku juga akan menyamakan data penerima KIS dengan data Paguyuban Masyarakat Pesisir Pantai Kedonganan (PMP2K) dan data Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial dari Dinsos.
Selain itu, lanjut Dyah, data warga penerima KIS juga telah disamakan dengan data dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
“Jadi sebenarnya tidak ada bedanya dengan BPJS Kesehatan. Yang berbeda adalah sasaran penerimanya,” ujarnya.
Nantinya, penerima Kartu Indonesia Sehat akan difokuskan bagi anak-anak jalanan, penyandang disabilitas, warga terlantar, dan penyandang kasus kejiwaan yang jumlahnya diperkirakan mencapai 2.500 warga.
Saat ini, Dinas Kesehatan bersama dengan instansi terkait tengah menyiapkan sosialisasi kepada masyarakat mengenai program tersebut.
“Ada badan yang menampung anak jalanan, yaitu Asuhpena. Forum anak juga ada. Yang menyandang kasus jiwa juga sukarelawannya sudah disiapkan," tukasnya.