Bisnis.com, PADANG—Konsumen Sumatra Barat menunjukkan pesimisme paling tinggi dari 10 provinsi di Sumatra terhadap kondisi ekonomi yang akan mempengaruhi pendapatan mereka pada triwulan IV tahun ini.
Data indeks tendensi konsumen yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar memperkirakan sepanjang triwulan IV/2014, konsumen Sumbar memiliki tingkat keyakinan paling rendah dari 10 provinsi di kawasan Sumatra.
Kepala BPS Sumbar Yomin Tofri menyebutkan rendahnya optimisme itu disebabkan harga komoditas sawit dan karet yang masih rendah, sehingga menyebabkan konsumen tidak yakin memiliki pendapatan yang cukup di triwulan mendatang.
“Secara umum, cukup tinggi karena masih di atas 100, tetapi dibandingkan provinsi lain memang Sumbar diperkirakan paling rendah,” katanya di Padang, Rabu (5/11/2014).
Dia mengatakan indeks tendensi tersebut merupakan perhitungan persepsi konsumen terhadap pendapatan rumah tangga, inflasi, dan tingkat konsumsi.
Setiap daerah yang disurvei, katanya, memiliki karakteristik yang berbeda terhadap keyakinan mereka akan pendapatan rumah tangga di masa mendatang. Hal itu, juga dipengaruhi oleh kebudayaan masyarakat setempat.
Perkiraan indeks tendesi Sumbar triwulan IV/2014 sebesar 103,91 poin jauh dari rata-rata nasional 109,64 poin dan merupakan yang terendah di Sumatra. Sementara perkiraan indeks tertinggi terjadi di Bangka Belitung sebesar 112,15 poin dan Kepulauan Riau 112,12 poin.
Sedangkan untuk triwulan III tahun ini, indeks tendensi konsumen Sumbar 108,91 poin atau berada di peringkat delapan di Sumatra. Riau dan Jambi paling tinggi dengan masing-masing 114,69 poin dan 114,68 poin.