Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perbankan di Balikpapan Alami Perlambatan

Perbankan di Balikpapan mengalami perlambatan baik dari sektor perkembangan aset perbankan, dana pihak ketiga, maupun pertumbuhan kredit perbankan ataupun kredit UMKM.

Bisnis.com, BALIKPAPAN—Perbankan di Balikpapan mengalami perlambatan baik dari sektor perkembangan aset perbankan, dana pihak ketiga, maupun pertumbuhan kredit perbankan ataupun kredit UMKM.
 
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan Mawardi B. H. Ritonga menyebutkan aset perbankan di Kota Balikpapan hingga September 2014 mencapai Rp28,84 triliun dengan pertumbuhan sebesar 9,15% (yoy). Angka ini menurun dari capaian pada triwulan kedua, yakni 12,36%.
 
“Terjadi peningkatan memang, tapi lambat. Saya tanyakan kepada bank-bank itu, mereka bilang sekarang ini sedang susah. Persaingan perbankan sekarang sangat ketat,” katanya, Rabu (5/11).
 
Dana pihak ketiga perbankan di Balikpapan pun menunjukkan perlambatan pada triwulan ini. Tercatat, simpanan yang berhasil dihimpun senilai Rp22,7 triliun dengan laju pertumbuhan sebesar 10,52%. Perlambatan ini terjadi pada hampir seluruh jenis simpanan.
 
“Melambatnya ini dalam tiga tahun terakhir sangat signifikan. Dulu pernah sampai 27,52%, sekarang cuma 10,52% saja,” tambahnya.
 
Mawardi memerkirakan hal ini terjadi karena kondisi ekonomi secara nasional yang memang melambat, konsumsi masyarakat yang tinggi, sementara pendapatan masyarakat tak mengalami kenaikan. Akibatnya, masyarakat tak lagi memiliki sisa dana untuk ditabung.
 
Sementara itu, penyaluran kredit perbankan di Balikpapan per September mencapai Rp21,17 triliun, dengan pertumbuhan sebesar 3,9% (yoy). Capaian ini melambat dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya, yakni 8%.
 
Selain suku bunga tinggi yang mengakibatkan pelaku usaha enggan mengajukan kredit, perbankan juga kesulitan mendapatkan debitur yang layak lantaran permohonan kredit yang juga menurun.
 
“Para pengusaha saat ini sedang kesulitan. Daya beli konsumen pun menurun. Persaingan yang tinggi antar bank mengakibatkan ekspansi kredit besar-besaran,” lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nadya Kurnia
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper