Bisnis.com, PEKANBARU -- Jangan anggap siang hari sebagai saat yang selalu aman dari tindak kejahatan.
Di Pekanbaru, Kepala Kepolisian Resor Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, Kombes Robert Harianto Watratan menyatakan bahwa tren kejahatan pada siang hari terus meningkat dan masyarakat diminta untuk mewaspadainya.
"Kalau malam hari, terlihat seperti rawan karena masyarakat sedang beristirahat, namun pada dasarnya saat itu tingkat kewaspadaan masyarakat tinggi," kata Kombes Robert kepada pers di Pekanbaru, Rabu (5/11/2014).
Kasus-kasus kejahatan pada malam hari, menurut dia, didominasi oleh pencurian dengan pemberatan, seperti maling bobol rumah, mesin anjungan tunai mandiri (ATM) dan lainnya.
Tindak kejahatan pada malam hari, menurut dia, hanya pada kasus-kasus berat dan saat ini trennya mengalami penurunan.
Sementara untuk kejahatan di siang hari, lanjut dia, cenderung meningkat disebabkan berbagai faktor.
Menurut Robert, kelalaian para korban yang menganggap waktu siang adalah aman untuk melakukan aktivitas termasuk saat menyetor atau mengambil uang di perusahaan perbankan.
"Situasi itu yang kemudian menjadi kesempatan bagi para pelaku kejahatan. Seperti kasus yang menimpa Mulyono beberapa waktu lalu. Dia menyetor uang setiap hari Senin, siang hari, sehingga mudah dibaca dan akhirnya kejadian," katanya.
Bahkan, menurut dia, kejahatan siang hari terbukti merenggut jiwa korban Mulyono yang dirampok saat membawa uang ratusan juga yang akan disetornya ke bank.
Penyebab lainnya, menurut dia, tingginya kejahatan pada siang hari juga dikarenakan aktivitas masyarakat yang begitu tinggi sehingga mengurangi tingkat kewaspadaan.
"Kasus-kasus seperti pencurian kendaraan bermotor, pecah kaca mobil dan penjambretan serta penipuan, semuanya selalu terjadi pada siang hari," katanya.
Kepolisian memetakan jam rawan kejahatan saat ini berada pada pukul 12.00 hingga 24.00 WIB dan masyarakat diminta untuk senantiasa meningkatkan kewaspadaan.
"Aktivitas kerja terus berjalan, namun jangan mengurangi tingkat kewaspadaan," katanya.