Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

WNI DIBUNUH DI HONG KONG: Sumarti Ningsih Tidak Berstatus TKI

Kementerian Ketenagakerjaan melakukan koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri, Konsulat Jenderal RI di Hong Kong serta BNP2TKI dalam mengusut kasus mutilasi terhadap Sumartiningsih di Hong Kong beberapa waktu lalu.
Bankir Rurik George Caton Jutting pelaku pembunuhan WNI di Hong Kong./Reuters
Bankir Rurik George Caton Jutting pelaku pembunuhan WNI di Hong Kong./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Ketenagakerjaan melakukan koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri, Konsulat Jenderal RI di Hong Kong serta BNP2TKI dalam mengusut kasus mutilasi terhadap Sumartiningsih di Hong Kong beberapa waktu lalu.

Sumarti Ningsih, warga negara Indonesia asal Cilacap, Jawa Tengah menjadi korban mutilasi di Hong Kong akhir bulan lalu. Perempuan malang ini adalah bekas tenaga kerja Indonesia di negara tersebut.

"Kami terus berkoordinasi dengan pihak KJRI, BNP2TKI, Imigrasi dan Kemlu untuk mengungkapkan lebih lanjut masalah Sumarti Ningsih," kata Dirjen Binapenta Kemenaker Reyna Usman, Selasa (4/11/2014).

Sumarti Ningsih memang pernah menjadi TKI pada 2011-2013. Namun, saat pembunuhan terjadi, Sumarti Ningsih tidak berstatus sebagai TKI, melainkan sebagai seorang wisatawan.

"Kita akan terus pantau dan berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk antarpemerintah untuk membantu pihak kepolisian setempat yang masih melakukan investigasi mendalam," ujar Reyna.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Tegar Arief
Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper