Bisnis.com, JAKARTA - Polri menargetkan sampel DNA dari dua WNI yang dibunuh secara sadis di Hong Kong tersedia di Jakartal pada Jumat pekan ini, sehingga dapat segera dikirimkan untuk proses identifikasi di Hong Kong.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan polisi sudah bergerak ke rumah masing-masing korban yakni Sumarti Ningsih di Cilacap, Jawa Tengah dan Seneng Mujiasih di Muna, Sulawesi Tenggara.
Untuk pengambilan data antemortem, terutama DNA Sumarti Ningsih, dilakukan oleh Polda Jawa Tengah. Sementara itu, Tim Forensik Mabes Polri diturunkan untuk menjemput DNA milik Seneng Mujiasih yang masih terkendala transportasi hingga kini.
"Target kami Jumat, sampel yang dari Muna dan Cilacap bisa tiba di Jakarta. Kemudian kami kirimkan untuk membantu proses identifikasi atau penentuan jati diri korban," katanya, Rabu (5/11/2014).
Boy menyampaikan pemeriksaan DNA akan diserahkan sepenuhnya kepada Kepolisian Hong Kong, dengan dukungan sampel dari Indonesia.
Begitupun dengan proses investigasi dan hukum terhadap kasus pembunuhan yang diduga dilakukan Bankir asal Inggris, Rurik George Caton Jutting, karena merupakan otoritas dari petugas di tempat kejadian perkara.
"Yang kita bantu adalah memberikan dukungan sample yang dapat diproses di laboratorium. Untuk validitasi, kami serahkan kepada tim forensik di sana," jelas Boy.
Jumat, DNA WNI Korban Pembunuhan di Hong Kong Tiba di Jakarta
Polri menargetkan sampel DNA dari dua WNI yang dibunuh secara sadis di Hong Kong tersedia di Jakartal pada Jumat pekan ini, sehingga dapat segera dikirimkan untuk proses identifikasi di Hong Kong.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Dimas Novita Sari
Editor : Martin Sihombing
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
7 jam yang lalu
Prospek Menjanjikan BSI (BRIS) Jadi Bank Emas
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
36 menit yang lalu
Mahfud MD Kritisi Vonis Harvey Moeis: Tidak Setimpal!
3 jam yang lalu