Bisnis.com, JAKARTA-- Sampel dua WNI korban pembunuhan sadis di Hong Kong akan segera dikirimkan ke Kepolisian Hong Kong guna proses identifikasi lebih lanjut.
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Ronny F. Sompie mengatakan sampel DNA Sumatri Ningsih dan Seneng Mujiasih telah diserahkan oleh Tim Disaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri kepada Kementerian Luar Negeri (Kemenlu)
"Sudah diperoleh. Selanjutnya akan dikoordinasikan oleh Kemenlu dengan Pemerintah dan Kepolosian Hong Kong," katanya melalui pesan singkatnya kepada Bisnis, Minggu (9/11/2014).
Dia menyampikan dalam proses pengiriman sampel DNA, sampai proses identifikasi jenazah korban yang masih ada di Hong Kong hingga saat ini, Polri tidak turut serta.
Polri, sambungnya, hanya membantu mengumpulkan data antemortem dan tahapan selanjutnya diserahkan kepada Kemenlu dan Kepolisian Hong Kong.
"Dengan teknologi dan kerja sama dengan Kepolisian Hong Kong dan Kemenlu, Tim Polri tidak ke Hong Kong," ujar Ronny.
Pada kesempatan terpisah, Kepala Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri Komjen Pol Alius Suhardi menuturkan proses identifikasi Sumatri Ningsih dan Seneng Mujiasih lebih mudah ketimbang WNI lainnya, yang juga korban pembunuhan di Australia yakni Mayang Prasetyo.
Pasalnya, jasad Sumatri dan Seneng relatif utuh, jika dibandingkan dengan kondisi Mayang yang sudah terpenggal-penggal, diduga dimutilasi oleh kekasihnya Markus Peter Volke.
"[Identifikasi] kasus Hong Kong lebih mudah dari Australia karena belum rusak,' jelasnya.
PEMBUNUHAN TKI DI HONG KONG: Sampel DNA Dua Korban Segera Dikirim
Sampel dua WNI korban pembunuhan sadis di Hong Kong akan segera dikirimkan ke Kepolisian Hong Kong guna proses identifikasi lebih lanjut.n
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Dimas Novita Sari
Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
36 menit yang lalu