Bisnis.com, BANDA ACEH--Kinerja ekspor karet dari Sumatera bagian Utara yakni Sumut dan Aceh per September 2014 terus menurun. Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut-Aceh mencatat, secara year on year, volume ekspor merosot 8,15% dibandingkan dengan September tahun lalu.
Sekretaris Gapkindo Sumut-Aceh Edy Irwansyah memerinci, total volume ekspor per September 2014 hanya mencapai 348.360,3 ton atau berkurang 30.892,9 ton dari per September 2013 yakni 379.253,2 ton.
"Akan terus menurun. Permintaan dari konsumen utama terus melemah. Kami juga masih berkomitmen untuk menahan ekspor agar turun 10% pada tahun ini," ujar Edy, Senin (3/11/2014).
Hal senada tampak pada laporan kinerja ekspor karet Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut. Sepanjang Januari hingga September 2014,
BPS mencatat total nilai ekspor karet dan barang dari karet yang melewati pelabuhan muat di Sumut menurun 28,51% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Kepala Bidang Distribusi Statistik BPS Sumut Bismark Pardamean menuturkan, karet dan barang dari karet menjadi satu-satunya komoditas yang mengalami penurunan nilai dari 10 komoditas ekspor utama Sumut. Adapun, selama ini karet asal Aceh juga diekspor melalui Pelabuhan Belawan, Sumut.
"Hanya karet yang menurun, dan penurunannya cukup besar. Untuk pertumbuhan ekspor tertinggi dialami komoditas buah-buahan yakni 73,12%, lalu tembakau 38,56% dan bahan kimia organik 33,95%," ucap Bismark.
BPS Sumut mencatat, nilai ekspor karet dan barang dari karet pada Januari-September 2014 mencapai US$1,15 miliar dibandingkan dengan US$1,61 miliar pada Januari-September 2013.
Pada September 2014, nilai ekspor karet mencapai US$120,08 juta atau menurun 1,02% dari US$121,32 pada Agustus 2014.