Bisnis.com, JAKARTA -- Sindiran halus diarahkan kepada perilaku politik kubu Koalisi Indonesia Hebat yang membentuk DPR tandingan.
Koalisi Merah Putih (KMP) menilai adanya dualisme struktural di parlemen disebabkan karena adanya tarik-menarik kepentingan di internal Koalisi Indonesia Hebat (KIH).
Wakil Sekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mahfud Sidiq menduga, mayoritas anggota KIH merasa sakit hati dengan Presiden Joko Widodo karena tidak mendapatkan jatah menteri dalam kabinet.
Sehingga, kata Mahfud, mereka melakukan manuver politik di parlemen dengan membentuk kepemimpinan baru yang justru akan berdampak pada tidak efektifnya kinerja pemerintah.
"Masalah ada di dalam KIH sendiri. Terus terang, komunikasi politik dengan Pak Jokowi sudah dilakukan. Tapi masih tidak ada hasil. Ini sebenarnya KIH marah kepada DPR atau marah kepada Jokowi?" tanya Mahfud, Sabtu (1/11/2014).
Mahfud menambahkan, oknum-oknum di KIH mencoba untuk menaikkan nilai tawar, baik di parlemen maupun di pemerintahan.
"Ini kan orang yang sedang ingin menaikkan posisi tawar, baik dengan DPR atau dengan pemerintah," ujarnya.