Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penyaluran Kredit Bank Riau Kepri Rp13 Triliun

PT Bank Pembangunan Daerah Riau-Kepulauan Riau (Bank Riau Kepri) menyalurkan Rp13 triliun untuk kredit sepanjang periode Januari-September 2014.

Bisnis.com, PEKANBARU—PT Bank Pembangunan Daerah Riau-Kepulauan Riau (Bank Riau Kepri) menyalurkan Rp13 triliun untuk kredit sepanjang periode Januari-September 2014.

Afrial Abdullah, Direktur Kredit dan Syariah Bank Riau Kepri, mengatakan penyaluran kredit Bank Riau Kepri telah mencapai 95,58% dari target yang dipatok sepanjang tahun ini senilai Rp13,6 triliun. Kredit konsumsi masih menjadi sektor terbesar dalam penyaluran yang dilakukan perusahaan hingga kuartal ketiga tahun ini.

“Kredit konsumsi untuk pegawai, KPR [kredit pemilikan rumah], dan kredit pemilikan kendaraan bermotor masih menjadi yang terbesar, setelah itu konstruksi, dan UMKM [usaha mikro, kecil, dan menengah],” katanya di Pekanbaru, Kamis (30/10).

Otoritas Jasa Keuangan Perwakilan Riau sebelumnya meminta perbankan lebih ketat dalam memberikan kredit untuk calon debitur yang menggunakan surat keputusan pengangkatan pegawai sebagai agunan. Hal itu untuk menghindari kredit macet dan gagal bayar, karena habisnya masa kerja debitur.

OJK juga meminta perbankan yang beroperasi di Riau memperhatikan masa kontrak dan sumber pendapatan lain dari debitur yang dapat digunakan untuk melunasi kreditnya.

Afrial menuturkan saat ini rata-rata non-performing loan (NPL) Bank Riau Kepri hanya 2,9%. Angka tersebut jauh di bawah batas wajar NPL yang ditentukan Bank Indonesia sebesar 5%.

Bahkan, NPL untuk sektor konstruksi hanya sekitar 1%, jauh lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata NPL sektor tersebut dari seluruh perbankan di Riau yang mencapai 7,94%.

“Karena proyek konstruksi yang kami biayai adalah proyek pemerintah, jadi kepastian bayarnya lebih jelas dan kami dapat langsung memotong saat pembayaran dilakukan,” ujarnya.

Minimnya proyek konstruksi yang direalisasikan pemerintah daerah membuat Bank Riau Kepri hanya mematok target penyaluran kredit senilai Rp13,6 triliun. Perusahaan pun berharap pertumbuhan kredit dari sektor konsumsi dapat menopang penurunan kredit dari sektor konstruksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lili Sunardi
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper