Bisnis.com, PADANG—Produksi Markisa di Sumatra Barat tahun lalu anjlok hampir setengah dari produksi tahun sebelumnya atau mencapai 49%.
Petani Markisa asal Nagari Air Dingin, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Ali Amrin (52) mengatakan produksi anjlok karena tanaman tersebut diserang hama.
“Batangnya mati begitu saja, tidak tau apa penyebabnya. Makanya petani enggan menanam kembali,” ujarnya kepada Bisnis.com, Selasa (28/10/2014).
Petani yang memiliki lahan 2 hektar itu, mengatakan petugas dinas pertanian hanya melekukasn sosialisasi mengendalikan hama yang menyerang batang tanaman Markisa. Namun hal itu tidak efektif, sehingga masyarakat memilih beralih ke tanaman pangan seperti cabai, bawang, dan tomat.
Padahal, tanaman Markisa merupakan salah satu potensi lokal Sumbar yang harganya terbilang mahal, sekitar Rp16.000 per kilogram.
Data Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumbar mencatatkan produksi Markisa di daerah tersebut hanya 60.000 ton tahun lalu. Semntara pada 2012, produksi tanaman tersebut mencapai 118.583 ton.
Pemerintah Provinsi Sumbar berencana meningkatkan produksi tersebut tahun ini mencapai 144.710 ton atau meningkat 141% dari tahun 2013.