Bisnis.com, JAKARTA—Presiden Joko Widodo akan memenuhi janjinya menggunakan momen 1 Muharram untuk menetapkan hari santri. Namun, komitmen tersebut belum bisa dilaksanakan tahun ini.
Mantan Deputi Tim Transisi Andi Widjajanto menjelaskan Presiden tidak ingin menetapkan hari santri tanpa perbaikan kualitas lingkungan pesantren.
Jokowi ingin penetapan hari santri diiringi oleh aktivitas substansial terkait pembangunan pesantren, perbaikan pendidikan santri, dan perekonomian umat.
“Presiden tidak ingin hanya keluarkan selembar Keppres untuk tetapkan hari santri. Harus ada aktivitas signifikan yang menandai tradisi hari santri,” kata Andi di depan Istana Negara, Sabtu (25/10).
Andi menambahkan Kepala Negara tidak akan menetapkan hari santri jatuh pada 1 Muharram. Tahun baru islam, jelasnya, memiliki makna lebih besar daripada hari santri.
Namun, Jokowi akan mengumumkan penetapan sebuah hari sebagai hari santri pada salah satu 1 Muharram dalam beberapa tahun ke depan. “Presiden belum bisa menetapkan hari santri sekarang, tapi akan dilakukan rangkaian kegiatan yang puncaknya penetapan hari santri,” kata Andi.