Bisnis.com, DENPASAR—Jumlah pengusaha konstruksi yang tergabung dalam Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) Bali terus menyusut seiring semakin ketatnya syarat pelelangan.
Ketua Gapensi Bali Wayan Adnyana menuturkan sejak 2006-2012, jumlah pelaku usaha kontruksi mencapai 1.500 badan usaha, tetapi pada 2014 menyusut menjadi 680 badan usaha. Dia mencontohkan, kondisi itu dipicu penurunan di daerah-daerah, seperti di Kabupaten Tabanan, dari 145 badan usaha sekarang yang masih bertahan hanya 79 badan usaha.
“Keberadaan kami sekarang ini berada pada titik nadir. Kami berharap dengan perhatian pemerintah, mampu meningkatkan semangat kami untuk terus berjuang membangun daerah yang kami cintai,” tuturnya dalam Musyawarah Cabang Gapensi Tabanan, Jumat (24/10/2014).
Salah satu faktor yang mendorong jumlah pelaku berkurang, karena kendala ketatnya syarat lelang, serta penggunaan sistem lelang berbasis teknologi.
Dia mengharapkan ajang Muscab dapat menjadi wadah konsolidasi bagi anggota untuk saling menguatkan serta merancang program-program yang telah dirancang demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Adnyana menegaskan kendati menghadapi persoalan rumit, jasa konstruksi merupakan pekerjaan yang sangat strategis. Pasalnya, pembangunan akan terus terjadi dan tidak akan akan berhenti, karena pemerintah terus membangun daerahnya.
“Pembangunan akan terus terjadi. Tidak hanya perubahan infrastruktur, tetapi pembangunan juga mampu menampung tenaga kerja yang banyak,” katanya.