Bisnis.com, JAKARTA-Tugu Tani merupakan nama patung dan sekaligus kawasan di wilayah kecamatan Menteng, Jakarta Pusat.
Patung seorang petani sedang berdiri lengkap dengan capingnya, dan istrinya yang tampak memberikan makanan, itu berada di taman segitiga Menteng.
Menurut Zaenuddin HM, dalam buku karyanya berjudul “212 Asal Usul Djakarta Tempo Doeloe,” setebal 377 halaman diterbitkan Ufuk Press pada 2012, patung itu dibuat oleh pematung kenamaan Rusia bernama Matvel Manizer dan Otto Manizer.
Pemerintah Uni Soviet, pada masa itu, menghadiahkan patung tersebut kepada pemerintah Republik Indonesia sebagai manifestasi dari persahabatan kedua negara.
Patung dibuat di Uni Soviet dengan bahan dari perunggu yang kemudian didatangkan ke Jakarta dengan menggunakan kapal laut.
Diresmikan oleh Presiden Soekarno pada 1963 dengan menempelkan plakat pada voetstuk berbunyi “Bangsa yang menghargai pahlawannya adalah bangsa yang besar.”
Alasan penempatan patung pahlawan di taman segitiga Menteng karen tempatnya yang luas, memenuhi syarat untuk sebuah patung yang besar ditempatkan.
Lokasinya juga sangat strategis karena merupakan titik pertemuan arus lalu lintas sehingga dapat terlihat dari berbagai penjuru.
Dan tidak jauh dari lokasi patung terdapat Markas Korp Komando Angkatan Lalut RI yang pada masa itu sedang berjuan membebaskan Irian Barat.