Bisnis.com, PEKANBARU—PT Bank Pembangunan Daerah Riau dan Kepulauan Riau atau Bank Riau Kepri menyalurkan kredit senilai Rp1,82 triliun kepada 26.790 pelaku usaha mikro dan kecil yang tersebar di dua provinsi tersebut sepanjang periode Januari-September 2014.
Afrial Abdullah, Direktur Kredit dan Syariah Bank Riau Kepri, mengatakan perusahaan fokus mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan memberikan akses tambahan modal.
Minimnya akses pelaku usaha terhadap perbankan membuat pelaku UMKM sulit melakukan ekspansi untuk mengembangkan usahanya.
“Nilai Rp1,82 triliun itu hanya kredit untuk usaha mikro dan kecil. Kalau ditambah dengan usaha menengah, jumlahnya mencapai 40% dari total kredit kami senilai Rp13 triliun,” katanya dalam jumpa pers UMKM Award Bank Riau Kepri di Pekanbaru, Senin (20/10).
Afrial menuturkan, Bank Riau Kepri juga memberikan pelatihan administrasi laporan keuangan, agar pelaku UMKM dapat memisahkan dana yang harus diputar sebagai modal dengan keuntungan. Pasalnya, mayoritas UMKM masih dikelola secara sederhana sebagai bisnis keluarga.
Selain mempermudah penyaluran kredit dan memberikan pelatihan, Bank Riau Kepri juga memberikan pendampingan agar dana kredit yang disalurkan dapat digunakan secara tepat.
Dengan begitu, pelaku UMKM dapat dengan mudah mengembangkan usahanya melalui tambahan modal yang diperoleh dari kredit perbankan.
Bank Riau Kepri sendiri secara rutin memberikan penghargaan kepada UMKM binaannya yang dianggap sukses dan mampu memberikan dampak positif bagi industri kecil di Riau dan Kepulauan Riau.
Tahun ini, penghargaan diberikan kepada usaha mikro, usaha kecil bidang jasa perdagangan, dan usaha kecil bidang jasa industri.
“Kami menyadari pentingnya UMKM bagi pertumbuhan ekonomi daerah, makanya kami berikan penghargaan setiap tahun. Apalagi, UMKM sebenarnya salah satu sektor yang tahan terhadap gejolak perekonomian global,” ujarnya.
Raja Indra Bangsawan, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Riau, mengatakan saat ini baru 45% dari total 525.176 UMKM yang sudah memanfaatkan kredit perbankan di Riau.
Hal itu memberikan peluang kepada perbankan untuk menambah penyaluran kredit UMKM di Riau.
Selain mengandalkan kredit UMKM dari perbankan yang beroperasi di Riau, pemerintah provinsi juga menggenjot penyaluran kredit usaha rakyat (KUR).
Hingga saat ini, penyaluran KUR di Riau sekitar Rp4,4 triliun dengan jumlah debitur mencapai 170.000 orang.
Saat ini, Pemerintah Riau juga telah memiliki PT Jaminan Kredit Daerah sebagai penjamin kredit yang disalurkan kepada UMKM, sehingga UMKM yang layak mendapatkan kredit tidak lagi terganjal dengan persoalan jaminan.
“Kalau memang bankable, saat ini sudah ada Jamkrida yang berfungsi sebagai penjamin kredit. Kami juga terus mendorong agar pelaku UMKM di Riau mengelola usahanya secara profesional,” ucapnya.
Arsyadjuliandi Rachman, Plt Gubernur Riau, sebelumnya berupaya agar UMKM di Riau mampu menjual produknya ke luar negeri. Diberlakukannya masyarakat ekonomi Asean mulai tahun depan, membuat UMKM harus mampu meraih pasar di negara tetangga.
Dia juga berkomitmen untuk memperbaiki infrastruktur agar mempermudah akses dan arus distribusi produk dari pelaku UMKM. Perbaikan infrastruktur itu juga diharapkan mampu menekan biaya distribusi barang yang harus dikeluarkan pengusaha, sehingga dapat dialihkan untuk memperbaiki kualitas produknya.
