Bisnis.com, BALIKPAPAN—Pemerintah Kota Balikpapan memastikan bahwa tidak ada indikasi migrasi penggunaan gas elpiji kemasan 12 kg ke kemasan 3 kg di kalangan masyarakat Balikpapan pasca kenaikan harga elpiji kemasan 12 kg.
Pernyataan ini menyusul adanya isu kelangkaan elpiji kemasan 3 kg di Balikpapan. Asisten Bidang Perekonomian, Pembangunan, dan Kesra Setdakot Balikpapan Sri Soetantinah mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Pertamina.
“Data di sana menyebutkan tidak ada tambahan pelanggan elpiji 3 kg, artinya indikasi migrasi dari kemasan 12 kg ke 3 kg itu tidak ada.
Pertamina sangat selektif dalam hal mengendalikan pihak pangakalan dalam menjual kemasan 3 kg,” tuturnya kepada wartawan, Senin (20/10/2014)
Sehingga, lanjut Tantin, kelangkaan gas elpiji kemasan 3 kg yang belakangan dikeluhkan oleh masyarakat murni disebabkan oleh pergantian dan pengisian tabung gas elpiji kemasan 3 kg yang dianggap lambat. Sehingga, pasokan gas elpiji kemasan 3 kg di pangkalan dan agen pun jarang ditemukan.
“Mereka kirim 20.000 tabung yang sudah terisi secara bertahap. Pengisiannya ini yang terlambat, sehingga ini tahapan pengiriman 20.000 tabung ini sedang dilakukan,” tambah Tantin.
Lebih lanjut, setelah sempat menerima keluhan mengenai kelangkaan stok si melon, Tantin mengatakan saat ini pihaknya tidak lagi menerima keluhan serupa dari masyarakat Balikpapan.