Bisnis.com, KATMANDU - Pemerintan Nepal resmi menutup jalur pendakian menuju puncak Himalaya setelah terjadinya badai salju yang menewaskan 38 orang pendaki.
Badai salju dan longsor melanda bagian atas sirkui Annapurna di Nepal Utara dan memakan korban termasuk pendaki asing, pemandu lokal, dan penduduk desa.
Juru bicara pemerintah Nepal Yama Bahadur Chockhyal mengatakan ratusan orang pendaki yang terjebak di tengah salju mulai diselamatkan menggunakan helikopter.
"Tim penyelamat dan helikopter kami akhirnya harus menurunkan orang-orang baru sementara kami masih berusaha untuk mencapai orang-orang yang terdampar di tenga badai salju. Hal ini membebani dan membingungkan tim penyelamat," ujarnya seperti dilansir Mashable, Ahad (19/10/2014).
Ram Chandra Sharma, Ketua Asosiasi Trekking Agen Nepal, yang juga mengkoordinasikan operasi penyelamatan, mengatakan saat ini belum ada rencana untuk mengambil tubuh di Shanta, terletak pada ketinggian 5.100 meter (16.730 kaki).
Sejauh ini, 25 dari korban tewas telah diidentifikasi, termasuk dari Kanada, India, Israel, Slowakia, Polandia dan Jepang. Sebanyak 8 orang di antaranya merupakan adalah warga Nepal. Adapun 13 orang lain belum teridentifikasi.