Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ASPIRASI ANDA: Jaga Perdamaian di Aceh

Seluruh elemen yang ada di Aceh hendaknya tidak terprovokasi oleh aksi yang dilakukan oleh Abu Minimi. Aksi kelompok ini juga sangat rawan dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk merusak kedamaian di Aceh.
Foto ilustrasi Museum Tsunami di Aceh. / Bisnis-Sukirno
Foto ilustrasi Museum Tsunami di Aceh. / Bisnis-Sukirno

Baru-baru ini, kita dikejutkan dengan berita adanya sekelompok orang bersenjata api yang mengaku sebagai mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) unjuk diri siap melawan bahkan menghancurkan Pemerintah Aceh di bawah kepemimpinan Zaini Abdullah dan Muzakir Manaf (Zikir), termasuk dengan cara melumpuhkan perekonomian. Kelompok bersenjata ini dipimpin oleh seseorang yang mengaku bernama Nurdin bin Ismail Amat Alias Abu Minimi.

Menurut Abu Minimi, hal ini dilakukan semata-mata untuk memperjuangkan keadilan karena pemerintahan Zikir dinilai tidak memperhatikan kehidupan yang layak bagi mantan kombatan GAM, tidak memperhatikan kelangsungan pendidikan bagi anak yatim dan janda korban konflik yang hidupnya sangat memprihatinkan.

Melihat ketidakadilan ini, Abu Minimi akan terus bergerilya melawan Pemerintah Aceh di bawah kepemimpinan Zikir sampai tuntutan mereka dipenuhi. Meskipun kembali angkat senjata, pihaknya tidak sedang memberontak terhadap Pemerintah Indonesia. Perlawanan mereka hanya ditujukan terhadap Pemerintah Aceh.

Karena itu, TNI dan Polri tidak perlu khawatir karena mereka tidak memusuhinya. Abu Minimi juga mengakui kerap terlibat serangkaian aksi perampokan dan penculikan warga Skotlandia beberapa waktu lalu. Namun, pihaknya saat ini sudah sadar, lebih baik melawan Pemerintah Aceh daripada berbuat kriminal untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Menanggapi adanya ‘perlawanan’ tersebut, Kepala Biro Humas Provinsi Aceh, Murthalamuddin menghimbau pihak-pihak tertentu agar tidak merusak perdamaian yang telah dirasakan masyarakat sejak penandatanganan nota kesepahaman di Helsinki, Finlandia, pada 15 Agustus 2005. Diakui atau tidak, perdamaian ini sudah memberi kita
banyak kenyamanan, termasuk bagi pekerja media. Oleh karenanya, pihaknya meminta media lebih arif menyikapi hal itu.

Situasi di Aceh saat ini sudah aman dan damai. Dalam suasana damai yang sedang dinikmati rakyat Aceh, semestinya tidak ada lagi aksi-aksi yang dapat menimbulkan keresahan di masyarakat. Apalagi aksi-aksi itu disertai dengan pernyataan akan menggunakan senjata api agar keinginannya dipenuhi oleh Pemerintah Aceh. Lebih baik, masalah ini diselesaikan dengan cara-cara yang lebih terhormat daripada membuat resah masyarakat.

Menyikapi masalah ini, seluruh elemen yang ada di Aceh hendaknya tidak terprovokasi oleh aksi yang dilakukan oleh Abu Minimi. Aksi kelompok ini juga sangat rawan dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk merusak kedamaian di Aceh. Oleh karena itu, semua pihak termasuk mantan kombatan GAM harus bersinergi dalam upaya menjaga perdamaian Aceh yang sudah berjalan dengan baik.

Pengirim
Teuku Fachri
Awanglong 50, Kota Samarinda, Kalimantan
Timur


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Editor : Setyardi Widodo
Sumber : Bisnis Indonesia edisi 16/10/2014
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper