Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GUNUNG SINABUNG ERUPSI: Lahan Tanam di Karo Kembali Terancam Puso

Debu vulkanik dari Gunung Sinabung telah menutupi lahan pertanian di lima kecamatan. /Bisnis.com
Debu vulkanik dari Gunung Sinabung telah menutupi lahan pertanian di lima kecamatan. /Bisnis.com

Bisnis.com, BANDA ACEH - Erupsi Gunung Sinabung kembali berdampak terhadap kinerja pertanian di Kabupaten Karo. Lahan tanam seluas 2.959 hektare terancam puso akibat tertutup debu vulkanik.

Gubernur Sumatra Utara Gatot Pujo Nugroho mengatakan untuk mengatasi dampak yang lebih buruk, pemkab dan pemko daerah lainnya harus membantu Pemkab Karo. Adapun, cara yang dapat ditempuh yakni menurunkan masyarakat sekitar untuk membantu menyemprot permukaan tanaman.

"Kami berharap pemkab dan pemko di sekitar Karo untuk membantu. Kami juga berharap akan banyak muncul relawan untuk terus membantu mengatasi masalah ini," ucap Gatot, Selaa (14/10/2014).

Tak hanya itu, Pemprovsu juga telah memberi instruksi kepada petugas pemadam kebakaran untuk melakukan penyemprotan permukaan tanaman. Gatot menyebutkan, akibat ancaman puso, produksi hortikultura Sumut terancam menurun kembali, seperti yang terjadi pada tahun lalu.

Adapun, saat ini, sudah ada beberapa armada pemadam kebakaran dari kebupaetn dan kota lain yang membantu yakni Langkat, Pakpak Barat, Dairi dan Medan.

"Tapi ini masih kurang. Kami berharap kabupaten lain seperti Deli Serdang bisa mulai membantu," kata Gatot.

Kepala Dinas Pertanian Sumut M. Roem bahkan memprediksikan jika terjadi puso maka produksi hortikultura Sumut akan menurun minimal 30%. Adapun, ancaman puso terhadap 2.959 hektare lahan tanam terdiri dari 35 hektare tanaman pangan dan hortikultura 2.942 hektare.

"Untuk tanaman hortikultura terdiri dari 2.063 hektare sayuran, 860 hektare buah,tanaman hias 1 hektare dan 7.500 pot," rinci Roem.

Berdasarkan laporan petugas pengendalian organisme penganggu tumbuhan hama penyakit, debu vulkanik dari Gunung Sinabung telah menutupi lahan pertanian di lima kecamatan, yakni Namanteran 364 hektare, Payung 50 hektare, Berastagi 389 hektare, Merdeka 1.401 hektare, dan Dolat Rayat 651 hektare.

Roem memaparkan berdasarkan jenis tanaman, komoditas pangan yang terkena dampak di antaranya lahan ubi jalar 13 hektare dan padi gogo 22 hektare. Untuk hortikultura yakni jeruk, stroberi, markisa, tomat, wortel, cabai keriting, kembang kol, kentang, kubis, sawi, lobak, terong, buncis, dan kangkung.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper