Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemprov Sumbar Ajak Investor Bangun Pengalengan Tuna

Pemerintah Provinsi Sumatra Barat mengajak investor membangun pabrik pengalengan ikan tuna di daerah tersebut, sehingga memiliki nilai tambah sebelum diekspor.

Bisnis.com, PADANG—Pemerintah Provinsi Sumatra Barat mengajak investor membangun pabrik pengalengan ikan tuna di daerah tersebut, sehingga memiliki nilai tambah sebelum diekspor.

Yosmeri, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sumbar mengakui daerah tersebut memerlukan investasi pembangunan pabrik pengalengan tuna.

“Pabrik pengalengan diperlukan agar ikan tuna asal Sumbar memiliki nilai tambah. Jadi tidak dieskpor mentah saja,” katanya di Padang, Senin (13/10/2014).

Dia mengatakan investasi pabrik pengalengan tuna itu tidak harus pabrik besar. Cukup industri skala kecil dan menengah atau berbasis UKM, sehingga masyarakat juga mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan produk tersebut.

Yosmeri meyakini jika rencana itu terwujud bisa pula meningkatkan produktifitas nelayan di Sumatra Barat.

“Maroko janji akan bantu mesin pengalengan dengan kapasitas sesuai kebutuhan impor mereka dari Sumbar. Harapannya investor lain ikut bangun pabrik,” ujarnya.

Data DKP Sumbar mencatatkan produksi ikan tuna di daerah itu mencapai 6.024 ton per tahun. Dengan rincian di Kabupaten Kepulauan Mentawai 75,7 ton per tahun untuk jenis yellowfin tuna dan 113,2 ton per tahun tuna mata besar.

Sementara di Pesisir Selatan produksi tuna jenis albacore sekitar 554,6 ton per tahun yellowfin tuna atau madidihang mencapai 604,5 ton per tahun, Kabupaten Agam memproduksi 43,5 ton per tahun tuna mata besar.

Selain itu Kota Padang menghasilkan 1.353,8 ton per tahun tuna jenis madidihang dan 365,1 ton per tahun tuna mata besa, Pariaman memproduksi 332,6 ton per tahun yellowfin tuna, dan Pasaman Barat menghasilkan 2.584 ton per tahun.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Heri Faisal

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper