Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PERPPU Tak Jamin Pilkada Langsung Tetap Terlaksana. Ini Alasannya

Sejumlah Organisasi yang tergabung dalam Koalisi Pemantau Pemilu (KPP) menilai munculnya Perppu No.1 tahun 2014 tidak menjamin Pilkada langsung tetap terlaksana.

Bisnis.com, JAKARTA -- Kekhawatiran bahwa pilkada langsung tidak akan terlaksana disampaikan Koalisi Pemantau Pemilu, KPP.

Sejumlah Organisasi yang tergabung dalam Koalisi Pemantau Pemilu (KPP) menilai munculnya Peraturan Pemerintah Penganti Undang-Undang (Perppu) No.1 tahun 2014 tidak menjamin Pilkada langsung tetap terlaksana karena dinamikanya masih berlangsung di DPR.

"DPR RI harus menjadikan Peraturan Pemerintah Penganti Undang-Undang (Perppu) itu sebagai acuan," kata Sulastio dari Indonesian Parlamentary Center (IPC) dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (13/10/2014).

Ia meminta DPR agar tidak harus saling tunggu, karena 2015 nanti ada beberapa daerah di Indonesia yang akan mengadakan Pilkada.

Selain itu, iya juga meminta agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) segera bertindak tegas dengan tetap menyusun berbagai tahapan Pilkada untuk awal tahun depan.

Di samping itu, Jeirry Sumampow dari Komite Pemilihan Indonesia (TEPI) mengharapkan agar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono secepatnya menindaklanjuti perppu yang telah dikeluarkannya.

"SBY harus sungguh-sungguh dengan Perppu itu. Ia harus selesaikan sekarang sebelum tanggal 20 Oktober, agar tidak menjadi beban atau tanggungan dari Pemerintahan selanjutnya," kata Jeirry.

KPP juga menilai posisi Perppu itu sendiri belum kuat dan sewaktu-waktu bisa berubah.

"Kami masih ragu-ragu apakah Perppu ini bisa menguat atau melemah," tambahnya.

Menurut KPP, Pilkada tidak langsung yang disetujui oleh DPR RI merupakan "genosida" politik.

KPP sendiri juga menganggap persetujuan Pilkada tidak langsung oleh DPR RI merupakan tindakan yang sudah tidak berpihak pada rakyat.

"Nantinya akan merembet pada banyaknya regulasi yang tidak berpihak pada rakyat," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper