Bisnis.com,JAKARTA--Gerakan untuk Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia (Gerkatin) tengah menggalang dukungan masyarakat untuk disahkannya bahasa isyarat Indonesia atau Basindo.
Basindo merupakan bahasa isyarat yang dikembangkan oleh komunitas tuna rungu secara turun-temurun dan lebih mudah dimengerti.
Manajemen Ogilvy and Mather Indonesia dalam siaran pers yang diterima Bisnis.com, Kamis (9/10/2014) menjelaskan pihaknya mendukung Gerkatin dalam berjuang agar Basindo diakui oleh pemerintah sebagai bahasa resmi tuna rungu.
Sebab, Gerkatin sejak 1981 telah memperjuangkan Basindo yang merupakan bahasa isyarat yang telah berkembang secara alami dikalangan penyandang tuna rungu itu.
Menurutnya, Basindo sangat penting dan dibutuhkan oleh sekitar 8,75 juta warga Indonesia yang pendengarannya bermasalah dan sering menghadapi kesulitan berkomunikasi dalam kehidupannya sehari-hari.
Dijelaskan bahwa di Indonesia sudah ada bahasa isyarat yang dibakukan dalam satu tatanan yang sistematis tentang seperangkat isyarat jari, tangan dan berbagai gerak yang melambangkan kosa kata bahasa Indonesia
Bahasa isyarat yang sudah dibakukan itu bernama Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI) yang dalam pendekatan dan pembelajaran kepada tuna rungu masih ada banyak hambatan.
Hambatan pembelajaran SIBI dari luar ataupun dalam diri penyandang tuna rungu, dikarenakan bahasa tersebut merupakan hasil rekayasa orang dengar, sehingga para tuna rungu lebih memilih menggunakan Bisindo.
Sebab, bagi para penyandang tuna rungu, Bisnindo yang dikembangkan oleh komunitas tuna rungu secara turun-temurun itu ternyata lebih mudah dimengerti.
