Bisnis.com, JAKARTA--Akibat terbakarnya dua blok tempat pengolahan hasil perikanan tradisional (PHPT) Muara Angke, Jakarta Utara kerugiannya ditaksir Rp3 miliar.
Kepala Dinas Kelautan, Peternakan, Pertanian dan Kehutanan DKI Darjamuni mengatakan dari hasil identifikasi yang dilakukan kerugian ditaksir mencapai Rp3 miliar.
Hal ini karena, tercatat 29 unit pengolahan hasil perikanan tradisional (PHPT) Muara Angke luluh lantak akibat kebakaran yang terjadi kemarin.
Terdiri dari rumah permanen dan semipermanen yang masing-masing unitnya menyatu antara tempat tinggal di lantai 2 serta tempat pengolahan di lantai 1.
"Sudah diidentifikasi. Kerugiannya mencapai Rp3 miliar ada 29 unit yang terbakar," ujarnya saat dihubungi Bisnis, Selasa (8/10/2014).
Kendati demikian, penyebab kebakaran belum dapat diketahui. Hingga saat ini, kepolisian masih melakukan penyelidikan. Kebakaran hanya menghanguskan sentra pengolahan hasil ikan itu tanpa satu pun korban jiwa.
"Penyebabnya belum diketahui. Sampai sekarang kepolisian masih mengidentifikasi," tambahnya.
Dia menilai kebakaran terjadi saat warga masih mudik karena merayakan Idul Adha. Hal ini ditunjukkan dengan tak adanya korban jiwa.
Pascakebakaran, pihaknya bersama Suku Dinas Sosial Jakarta Utara mendirikan pos guna menampung warga. Terdata, 500 warga terdampak. Bantuan dan tenda sementara didirikan.
"Kami sudah dirikan tenda dan pos bantuan bersama Suku Dinas Sosial," katanya.
Sementara, pihaknya belum membangunkan tempat pengolahan hasil perikanan pengganti. Kegiatan otomatis terhenti. Pilihan tercepat adalah dengan uluran pihak swasta melalui program tanggung jawab sosial atau corporate social responsibility (CSR).
"Yang tercepat ya kalau dapat bantuan CSR dari swasta. Dari kami enggak mungkin bisa cepat," jelasnya.
Lebih lanjut, kalaupun akan membangun penggantinya, masih harus menunggu pengalokasian di anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) DKI 2015.
Dengan kejadian seperti ini, perhitungan alokasi pembangunan PHPT baru bisa dipercepat. Namun, pembangunannya diperkirakan membutuhkan waktu tiga bulan.
"Masih kami hitung anggarannya. Tapi pasti makan waktu," ucap Darjamuni.
Wakil sekjen Kontak Tani dan Nelayan Andalan Indonesia Sahruna Fauzi mengatakan saat ini pihaknya masih membersihkan puing di tempat kejadian perkara.
Dia menilai selama ini keberadaan blok B dan blok C ini sangat berpengaruh karena nelayan masih bergantung dengan keberadaan PHPT Muara Angke. Meski begitu, kegiatan dialihkan ke sembilan unit lainnya.
"Kami masih bergantung dengan PHPT ini. Sementara dialihkan ke unit lainnya," katanya.
Seperti diketahui, dua dari 11 blok di kompleks PHPT Muara Angke, Jakarta Utara terbakar kemarin sore.
Pengolahan Ikan Muara Angke Terbakar, Kerugian Rp3 Miliar
Akibat terbakarnya dua blok tempat pengolahan hasil perikanan tradisional (PHPT) Muara Angke, Jakarta Utara kerugiannya ditaksir Rp3 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Duwi Setiya Ariyanti
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
34 menit yang lalu
Tekanan Harga Batu Bara dari Banjir Produksi China
1 jam yang lalu
Emiten Farmasi Dibayangi Impak Depresiasi Mata Uang pada 2025
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
28 menit yang lalu
Ganjar Kritisi Kenaikan Tarif PPN 12%, Begini Katanya
1 jam yang lalu
MA Tolak Kasasi Sritex (SRIL), Status Pailit Inkrah!
1 jam yang lalu