Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kabupaten Bogor Tak Punya Target Antisipasi Backlog

Kendati diprediksi sebagai salah satu kawasan terbesar angka kekurangan rumah alias backlog di Jawa Barat, Kabupaten Bogor belum terlalu fokus untuk mengantisipasinya.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, BOGOR- Kendati diprediksi sebagai salah satu kawasan terbesar angka kekurangan rumah alias backlog di Jawa Barat, Kabupaten Bogor belum terlalu fokus untuk mengantisipasinya.

Kasi Pembangunan Perumahan Dinas Tata Bangunan dan Permukiman Kabupaten Bogor Edy Mulyadi mengatakan antisipasi sementara pada prediksi angka backlog dilakukan melalui pembangunan rumah tapak dan rumah susun.

Pihaknya mengklaim selama ini telah bekerja sama dengan beberapa pihak swasta untuk membangun perumahan khususnya di lokasi yang dinilai perlu dibangun perumahan dengan kepadatan penduduk tinggi.

"Memang hasilnya belum maksimal, tetapi sejauh ini kami sudah berupaya menyiasati angka backlog di Kabupaten Bogor," katanya kepada Bisnis, Senin petang (6/10/2014).

Dia menjelaskan Pemkab Bogor belum memiliki jumlah target pembangunan untuk perumahan, dengan alasan pihaknya perlu memeroleh angka akurat jumlah backlog tersebut.

Menurutnya, Pemkab Bogor sejauh ini hanya sebatas memberikan ruang perizinan untuk memudahkan para pengembang memperoleh izin pembangunan.

Sementara itu, pemerintah pusat diharapkan bisa membantu untuk memberikan anggaran pembangunan.

"Jelasnya, dari Pemkab Bogor belum secara detil fokus pada bagaimana mengantisipasi angka backlog. Untuk masalah ini kami perlu duduk bersama dengan pihak swasta," paparnya.

Edy memaparkan, pihak swasta selaku pengembang perumahan cukup berperan penting mengurangi angka backlog di Kabupaten Bogor.

Untuk itu, pihaknya berharap perlu adanya kerja sama yang bisa memberikan manfaat bagi semua pihak.

Dia menambahkan, untuk kawasan Kabupaten Bogor, kebutuhan rumah cukup beragam apabila dihitung dari zonasi setiap kawasan. Dengan begitu, katanya, jenis perumahan yang dibangun bisa disinergikan sesuai zonasi tersebut.

Edy memberi contoh, lokasi di Cibinong yang notabene termasuk dalam kawasan perkotaan bisa dibangun untuk rumah susun, mengingat keterbatasan lahan.

"Untuk kawasan di beberapa kecamatan pelosok, lahannya masih cukup luas, itu berarti ke depan bisa dikembangkan perumahan tapak," paparnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Miftahul Khoer
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper