Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EKONOMI CHINA: Indeks Manufaktur Bertahan di Posisi 51,1

Indeks manufaktur China tidak berubah dari bulan lalu di tengah kondisi bisnis properti yang masih lesu.

Bisnis.com, JAKARTA—Indeks manufaktur China tidak berubah dari bulan lalu di tengah kondisi bisnis properti yang masih lesu.

Indeks Purchasing Manager yang dikeluarkan pemerintah tercatat 51,1 pada September sebagaimana yang tercatat pada Agustus. Adapun angka median berdasarkan hasil survei Bloomberg News tercatat 51,0 atau masih terjadi ekspansi meski tipis.

“Penurunan tajam pada sektor industri menunjukkan adanya persoalan jangka panjang, terutama permintaan internal yang lemah dan berkelanjutan,” ujar Jacqueline Rong, seorang ekonom pada BNP Paribas SA sebagaimana dikutiup Bloomberg, Rabu (1/10/2014).

Menurutnya, potensi pertumbuhan China menurun, terutama setelah 20 atau 30 tahun terjadi pertubuhan sektor industri. Sejumlah analis memperkirakan indeks manufaktur China selama September akan berada di kisaran 50,5 hingga 51,4.

Sebelunya dilaporkan bahwa indeks manufaktur China turun dari sepekan lalu setelah pasar properti yang lesu ikut mempengaruhi kondisi perekonomian negara dengan kekuatan ekonomi terkuat kedua di dunia itu.

Indeks Purchasing Managers versi HSBC Holdings Plc and Markit Economics untuk September 2014 tercatat 50,2 atau lebih rendah dari angka prediksi sebelumnya 50,5 dan tidak berubah dari Agustus. Angka 50 menunjukkan ekspansi. Indeks Hang Seng Hong Kong terus melemah setelah laporan itu.

Sejumlah ekonom memangkas perkiraan produk domestik bruto tahun ini setelah data keuntungan industri, produk pabrik dan kredit menunjukkan prospek yang tidak menjanjikan.

Meski pemerintah punya target ekspansi ekonomi 7,5% untuk tahun ini, Perdana Menteri Li Keqiang dan para pembuat kebijakan lainnya menegaskan dalam bulan ini bahwa mereka tidak perlu kebijakan stimulus yang kuat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor :
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper