Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

UNIVERSITAS BRAWIJAYA (UNIBRAW) Pangkas Mahasiswa S1

Universitas Brawijaya mulai tahun ini memangkas jumlah penerimaan mahasiswa baru jenjang strata 1 karena mendapatkan sorotan tajam dari perguruan tinggi swasta yang tergabung dalam Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi).
Logo Universitas Brawijaya /Bisnis.com
Logo Universitas Brawijaya /Bisnis.com

Bisnis.com, MALANG - Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur, mulai tahun ini memangkas jumlah penerimaan mahasiswa baru jenjang strata 1 karena mendapatkan sorotan tajam dari perguruan tinggi swasta yang tergabung dalam Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi).

"Tahun ini kami sudah melakukan pemangkasan jumlah mahasiswa baru (maba) cukup banyak. Tahun lalu maba Universitas Brawijaya (UB) mencapai 14.081 orang dan tahun ini turun sekitar 20% atau hanya menjadi 11.033 orang," kata Rektor UB Prof Dr Mohammad Bisri.

Bisri mengemukakan hal itu dalam pertemuan antara rektor perguruan tinggi negeri (PTN) dan PTS se-Malang Raya di kampus UB, Selasa (30/9/2014).

Dia mengakui saat ini jumlah mahasiswa UB secara keseluruhan yang mencapai 65.431 orang itu sudah melebihi kapasitas daya tampung kampus maupun rasio antara dosen dengan mahasiswa sekitar 20%, sehingga ke depan jumlah maba yang diterima harus terus dipangkas hingga mencapai ideal.

Menurut dia, untuk mencapai kata ideal tersebut, penerimaan maba S1 distagnanasi sebanyak 10.000 orang per tahun, khususnya untuk jenjang Strata 1 (S1).

Sedangkan penerimaan mahasiswa magister (S2) dan doktoral (S3) akan ditingkatkan jumlahnya untuk memberi kesempatan lebih luas kepada masyarakat yang ingin melanjtkan pendidikan tingginya di negeri.

Selain untuk mengurangi kelebihan kapasitas, katanya, UB juga memberikan kesempatan bagi perguruan tinggi swasta (PTS) di daerah itu untuk mendapatkan mahasiswa S1 yang lebih banyak.

"Kami juga memberikan kesempatan untuk melakukan kerja sama dengan PTS-PTS yang akan meningkatkan pendidikan dosen dan stafnya dijenjang S2 dan S3, bahkan kerja sama di bidang penelitian dan pengabdian masyarakat," ujarnya.

Bisri mengakui akibat dari banyaknya mahasiswa tersebut, rasio antara dosen dan mahasiswa menjadi tidak ideal. Saat ini UB memiliki dosen bergelar doktor sebanyak 800 orang, guru besar sebanyak 135 orang dan selebihnya baru bergelar magister yang secara bertahap akan ditingkatkan pendidikan formalnya.

Untuk jumlah guru besar, lanjutnya, masih kekurangan lebih dari 100%. Jika menilik jumlah mahasiswa yang lebih dari 65.000 dan dosen lebih dari 2.000 orang, seharusnya guru besar yang dimiliki UB sebanyak 400 orang atau 20% dari jumlah dosen secara keseluruhan.

"Oleh karena itu, untuk menuju rasio yang ideal ini kami sekarang membentuk tim percepatan guru besar dan secara bertahap, memangkas jumlah penerimaan maba yang akhirnya distagnasi hanya 10.000 per tahun dengan memperbanyak maba jenjang S2 dan S3," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper