Bisnis.com, JAKARTA – Sentimen konsumen China berada di level terendah sejak kuartal IV/2011, tertekan anjloknya persepsi mengenai kondisi pasar tenaga kerja.
Dilansir dari laman Sydney Morning Herald (smh.com), indeks Westpac-MNI China Consumer Sentiment pada kuartal III/2014 berada pada level 113,8 poin, data kuartalan terendah sejak 2011. Dalam skala bulanan, indeks itu turun 0,1% dibandingkan Agustus 2014.
Faktor penekan paling signifikan adalah tumbuhnya kekhawatiran mengenai lapangan kerja, di mana survey tersebut mencatat koreksi selama empat bulan berturut-turut, dan mencapai level terendah sejak Februari 2009.
Philip Uglow, kepala ekonom MNI Indicator mengatakan hal tersebut menimbulkan pertanyaan mengenai akankah upaya pemerintah untuk mendukung perekonomian cukup untuk menjaga pertumbuhan sesuai target tahun ini, yakni 7,5%.
Ekonom senior internasional Westpac Huw McKay berpendapat ada dasar yang kuat untuk pelonggaran kebijakan oleh Bank Rakyat Cina (Bank of China).
“Pada Juni 2014, indikator tenaga kerja berada di level yang diasosiasikan dengan pelonggaran kebijakan pada siklus sebelumnya. Tiga koreksi berturut-turut dari level itu sudah meresahkan. Tidak akan bijaksana jika pemerintah kembali ke postur kebijakan yang netral,” ujarnya seperti dikutip smh.com, Rabu (24/9/2014).
Dia menambahkan, nilai risiko konsumen turun secara material yang dibuktikan dengan insentif yang lebih besar untuk simpanan dan makin sedikit konsumen China yang percaya bahwa investasi tempat tinggal adalah wealth strategy yang terbaik.