Bisnis.com, MANGUPURA—Kabupaten Badung akan mencetak lahan organik baru seluas 100 Ha di Subak Pangsut Sari, Desa Sidan, Kecamatan Petang untuk dijadikan sebagai sentra kawasan organik.
Kepala Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Badung I Gusti Agung Ketut Sudaratmaja mengatakan lahan tersebut sebelumnya tidak dimanfaatkan oleh masyarakat setempat karena kering akibat kesusahan mendapatkan air.
"Sekarang tidak masalah dengan pasokan air, karena sudah dibuatkan terowongan air, jadi akan kami ubah peruntukannya menjadi ladang organik," ujarnya, Selasa (23/9).
Terowongan air sepanjang 7,96 kilometer itu baru saja diresmikan pada Mei 2014 lalu oleh Bupati Badung AA Gde Agung. Dengan adanya terowongan tradisional itu, air dari Sungai Tukad Bangkung yang berada di bawah Subak Pangsut Sari dapat dengan mudah dialirkan.
Sudaratmaja menegaskan keberadaan terowongan yang menghabiskan dana Rp2,1 miliar itu, kendala masyarakat sekitar yang sudah bertahun-tahun tidak tertangani akhirnya teratasi. Bahkan, jelasnya, saat ini sudah dilakukan proses pengairan oleh petani setempat di lahan yang sebelumnya kekeringan itu.
Pemkab Badung dalam proses penyusunan detail engineering design (DED) untuk menghitung kebutuhan dana yang akan dihabiskan demi merealisaikan lahan organic tersebut. Sudaratmaja memastikan bahwa pihaknya akan menggunakan dana APBD Badung.
“Kalau realisasi diperkirakan baru tahun depan bisa diwujudkan, karena banyak tahapan sebelum benar-benar bisa menjadi lahan organik,” tuturnya.
Diharapkan dengan tambahan lahan baru sehingga menjadikan total luasan pertanian di Badung 10.200 Ha itu, hasil pertanian ikut bertambah. Selain itu, produksi beras organik dari kawasan ini semakin diperhitungkan di Bali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
