Bisnis.com, JAKARTA -- Penumpang Kopaja AC S602 jurusan Ragunan-Monas yang naik di luar halte Transjakarta bingung karena harga tiket yang biasanya Rp5.000 sekarang naik menjadi Rp6.000, tanpa adanya pemberitahuan sebelumnya.
"Hah, Rp6.000 bukannya Rp5.000, Bang?" tanya Ani, salah seorang penumpang kepada kondektur S602. "Iya sudah naik menjadi Rp6.000, tapi sekarang sudah bisa dibeli di halte busway," ujar sang kondektur, Senin (22/9/2014).
Sejak Agustus, tiket Kopaja AC, Kopami, dan APTB tidak lagi dijual di halte Transjakarta. Dinas Perhubungan beralasan pemisahan tersebut karena Transjakarta ingin menerapkan sistem e-ticket.
Hal ini menyebabkan penumpang yang naik dari halte harus membayar dua kali yakni Rp3.500 untuk tiket Transjakarta dan Rp5.000 untuk menaiki Kopaja AC (di bayar di dalam bus karena menghilangkan tiket kertas).
Akibat kebijakan tersebut, banyak penumpang yang naik Kopaja AC 602, di luar halte Transjakarta.
Kini, per 22 September, tiket kertas Kopaja AC kembali dijual di sepanjang halte koridor 6 (Ragunan-Dukuh Atas) yang dilalui Kopaja AC 602 seharga Rp6.000.
Namun, untuk penumpang yang naik di sepanjang koridor Blok M-Kota tetap harus membayar Rp3.500 melalui e-ticket sehingga total ongkosnya pun menjadi Rp9.500 untuk sekali naik.
Barier, salah seorang petugas halte Transjakarta Koridor 1 mengaku tidak mengetahui adanya informasi mengenai tiket kertas yang kembali di jual di halte Transjakarta.
"Di sini [Koridor 1 Blok M-Kota] kami nggak ada pemberitahuan adanya tiket kertas mba. Jadi, masih pakai e-ticket," tuturnya.