Saya sebagai warga masyarakat biasa sungguh merasa kecewa berat dengan para elite politisi terutama mereka yang akan berkuasa di pemerintahan. Entah sudah berapa banyak janji, ucapan dan harapan yang disampaikan para elite tersebut ternyata hanya harapan palsu.
Terakhir kita tahu bahwa harapan kabinet ramping demikian menggema dahsyat ketika musim kampanye pilpres berlangsung yang disertai dengan janji bahwa koalisi yang dibentuk tanpa syarat. Sehingga tidak ada jatah-jatah menteri untuk partai politik pendukung.
Namun, apa yang terjadi kenyetannya? Anda tahu sendiri ternyata itu hanyalah slogan kosong dan pesesan kosong. Mereka tetap memiliki kabinet gemuk dan bahkan lebih rumit, berbeda dengan janjinya yang ingin membuat kabinet ramping agar lebih efisien dan berhemat.
Bohong besar. Sudah kerapkali kebohongan ini dilakukan petinggi elite tertentu di negeri ini tetapi saya heran kenapa orang-orang macam ini yang terpilih dan dipercaya rakyat? Inikah suara rakyat, suara Tuhan itu?
Saya pribadi tidak setuju kalau dikaitkan dengan Tuhan segala suara rakyat. Kenapa banyak rakyat seolah-olah membiarkan kebohongan demi kebohongan di negeri ini tanpa ada sanksi sosial sepeadan.
Saya khawatir perilaku elite ini mewabah ke banyak warga masyarakat sehingga kelak nantinya yang namanya bohong dalam kehidupan masyarakat sesuatu yang biasa dan tidak dianggap persoalan lagi.
Aries Musnandar
Pengamat perilaku elite
Malang, Jawa Timur